Salin Artikel

Wisata Masjid Istiqlal Butuh Perhatian Dinas Pariwisata DKI Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal Jakarta Abu Hurairah AS menyebutkan, pihaknya membutuhkan bantuan Dinas Pariwisata DKI Jakarta terkait pengembangan wisata di masjid tersebut.

Bantuan yang dibutuhkan misalnya dalam hal pelatihan kepada para protokol masjid sebagai tour guide untuk para turis yang datang.

"Biar kita diberi pelatihan karena ini wisata andalan DKI. Paling tidak Dinas Pariwisata DKI memperhatikan fasilitas," kata Abu, kepada Kompas.com, Kamis (17/5/2018).

Ia mengatakan, saat ini para protokol dari masjid yang memandu turis berjumlah 7 orang. Mereka tidak berbekal kemampuan banyak bahasa asing yang dapat memberikan pemaparan wisata.

"Kami juga ingin dibekali pelatihan bahasa asing tambahan. Karena, kan enggak hanya paham bahasa Inggris saja. Turis yang datang dari banyak negara," ujar Abu.

Dalam satu hari, Masjid Istiqlal kehadiran turis baik dari dalam dan luar negeri sekitar 200-300 orang. Abu mengatakan, sebagian besar turis yang sering datang beberapa waktu terakhir berasal dari China, Korea, Australia, atau dari benua Eropa dan Amerika.

Pihaknya juga ingin adanya perhatian dari pemerintah terkait kenyamanan turis. Sebab, hingga saat ini, masih banyak pegadang asongan dan pengemis yang berada di area masjid.

"Banyaknya pengemis dan asongan menyerbu turis, mereka bingung 'apaan ini?', jamaah kita juga diserbu seperti yang menawarkan plastik untuk sepatu. Itu sangat tidak nyaman. Kalau Dinas Pariwisata tahu, harusnya ada polisi pariwisata," ujar Abu, berharap.

Selama 7 tahun terakhir dirinya menjabat, Abu mengatakan jumlah turis mengalami peningkatan. Bahkan, tidak sedikit tokoh penting dari luar negeri memasukkan agenda kunjungan ke Masjid Istiqlal.

Di sini bantuan fasilitas sangat penting, misalnya membantu agar masjid ini terintegrasi dengan wisata religi di Jakarta lainnya dan layanan informasi yang canggih.

"Kami perlu, seandainya berbicara destinasi ke masjid-masjid lain yang bersejarah atau Islamic center. Biar ada koneksi wisata dari masjid Istiqlal ke sana," ujar Abu.

"Atau diberikan petunjuk wisata di sini baik stan atau alat petunjuk yang layar sentuh, kan sekarang sudah canggih untuk informasi," tambah dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/18/05460361/wisata-masjid-istiqlal-butuh-perhatian-dinas-pariwisata-dki-jakarta

Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke