Salin Artikel

Korban Kebakaran Pondok Bambu Memulung Puing yang Masih Bisa Dipakai

JAKARTA, KOMPAS.com - Sukarto (58) bersama beberapa warga lainnya dibantu petugas PPSU Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur, nampak sibuk mengais puing sisa kebakaran, Rabu (23/5/2018).

Ia membersihkan dan mencari beberapa barang yang diangapnya masih berguna, dari sisa-sisa kebakaran yang melanda pemukiman tempat tinggalnya, Senin (21/5/2018) lalu.

"Bongkar dan cari-cari yang masih bisa dipakai saja. Karena saat malam pertama banyak barang sisaan kebakaran yang tiba-tiba hilang," kata Sukarto, saat ditemui Kompas.com, di lokasi kebakaran, di RT 09 RW 03, Kelurahan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Rabu sore.

Di rumahnya yang tidak terlalu besar itu, terlihat hanya tembok bangunan saja yang masih tegak berdiri. Atap, pintu, dan semua harta bendanya, telah habis akibat amukan si jago merah.

Sukarto mengatakan, banyak puing rumahnya yang tersisa setelah kebakaran lebih dulu diambil oleh pemulung. 

"Kan banyak tuh besi-besi bekas pagar, tralis jendela, dan lainnya. Hari pertama kita lihat masih ada, malamnya sudah beberapa enggak ada. Jadi kita coba kumpulin sekalian cari yang masih bisa di pakai saja," ujar Sukarto.

Sama dengan Sukarto, Deri warga lainnya juga terlihat sedang mengorek-mengorek serpihan tumpukan kebakaran. Ia berharap menemukan sesuatu yang masih utuh dari sisa kebakaran di rumahnya.

"Kali aja ada yang sisa sekalian cek mana yang masih bisa digunakan lagi," sahut dia ketika ditanya.

Harta benda Deri juga habis terbakar, yang tersisa hanya ponsel dan baju yang dipakainya saat lari menyelamatkan diri.

"Sebelum bantuan datang kita sampai beli celana dalam sendiri buat ganti. Bener-bener enggak sisa, kebakar semuanya," ujar Deri.

Sementara di bawah sisa atap terbakar, nampak anak-anak berseragam sekolah tanpa alas kaki mengorek lemari yang terbakar. Mereka sedang mencari sisa buku pelajaranya.

"Tadi nemu satu ada yang masih utuh, tapi bawahnya ada bekas bakaran," Assyaf dan Safira, pelajar SDN 02 Cipinang Muara, Jakarta Timur.

Assyaf bercerita saat kejadian, dia bersama ibunya hanya bisa menyelamatkan tas sekolah dan televisi. Sementara semua kebutuhan sekolah habis terbakar bersama harta benda lain.

"Cuma satu tas, Om, baju sekolah juga kebakaran, ini yang kita pake baru dikasih dari pihak sekolah," kata dia.

Seperti diketahui, kebakaran akibat hubungan arus pendek listrik yang terjadi pada Senin (21/5/2018) siang tersebut menghanguskan kurang lebih 42 bangunan di dua kelurahan sekaligus, yakni Pondok Bambu dan Cipinang Muara.

Sekarang, sebagian besar warga tinggal di tenda pengungsian yang disediakan Dinas Sosial dan sisanya di rumah penampungan sementara.

Menurut Lurah Pondok Bambu Angga Sastra, sampai saat ini bantuan berupa barang dan pangan sangat berlimpah bagi warga yang terdampak. Ia bersyukur dengan adanya bantuan tersebut.

"Semua cukup bahkan lebih, terima kasih buat pemerintah dan donatur," katanya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/23/16520291/korban-kebakaran-pondok-bambu-memulung-puing-yang-masih-bisa-dipakai

Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke