Salin Artikel

Cerita Geng Ojol soal Mencari Rezeki di Bulan Ramadhan

Demikian pula dengan mereka yang bekerja di lapangan, seperti pengemudi ojek online (ojol).

Di tengah terik matahari dan ganasnya kemacetan Ibu Kota, mereka tetap mengantarkan penumpang sampai tujuan.

Pengalaman mencari sesuap nasi dengan menjadi ojol selama Ramadhan diceritakan oleh empat pengemudi ojek online yang tergabung dalam group band, Geng Ojol.

Mereka adalah Taufik, Reza Hardana, Nickky Demos, dan Dian Susanto.

Meski band mereka mulai dikenal, keempat pemuda ini tak melepaskan pekerjaan utama mereka sebagai driver ojek online.

"Kita masih narik kok setiap hari. Kebetulan saya lebih sering di Bekasi, teman yang lain beda-beda, ada yang (dari) Depok dan Tangerang Selatan. Puasa-puasa gas terus," ucap Taufik, vokalis sekaligus basis di Geng Ojol, saat berbincang dengan Kompas.com di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (24/5/2018).

Taufik mengakui, tidak mudah narik ojek selama berpuasa. Selain banyak godaan, menunggu, mengantar, dan berkeliling mencari penumpang juga cukup menguras tenaga.

Cerita senada disampaikan Dian Susanto yang berperan sebagai gitaris Geng Ojol. Dian bercerita bahwa narik di bulan Ramadan memang lebih berat dari hari biasanya.

"Yang pasti harus ekstra sabar sama penumpang. Kadang ada saja penumpang yang sedikit ngomel karena kita sampainya lama kejebak macet, dia juga jadi nunggu lama," ucapnya.

Mengenai urusan perut, Dian mengaku lebih repot menahan rasa haus dibandingkan menahan lapar.

Namun, selama Ramsdan ini, dia mengakalinya dengan mengambil penumpang di kawasan tempat tinggalnya saja, yakni Tangerang Selatan.

"Untuk narik di bulan puasa, paling saya ambil daerah Tangsel saja, karena saat buka saya lebih milih buka di rumah sama keluarga," kata Dian yang masih berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta.

"Bahagia Itu Dekat"

Beda dengan Taufik, Dian, dan Reza, Nickky Demos, personel Geng Ojol yang bertugas sebagai penabuh drum, menjadi satu-satunya anggota yang tidak berpuasa.

Meskipun demikian, ia tetap memegang teguh prinsip menghargai.

"Kebetulan saya tidak berpuasa. Kalau mau minim atau makan dan lagi bareng sama Geng Ojol atau nongrong sama Ojol lain yang puasa, paling saya pergi ke tempat lain. Enggak enak-lah ganggu yang berpuasa," tutur dia.

Menurut dia, bagi penumpang yang sudah mengenal Geng Ojol, rata-rata mereka tak pernah memberikan tip.

"Paling sering kalau penumpang yang sudah kenal atau tahu kita itu enggak pernah kasih tip sih, jadi bayar sesuai aplikasi saja," candanya ketika menceritakan suka duka.

Salah satu keunikan dari Geng Ojol, selain kerap menciptakan lagu-lagu yang terinspirasi dari suka dukanya mengais rezeki di jalan, ternyata mereka bukan pengguna aplikasi yang sama.

Mereka gabungan dari pengguna aplikasi Go-Jek dan Grab. Mereka tidak mementingkan logo dan seragam, tetapi lebih kepada kebersamaan dalam mencari nafkah di jalan.

Pengalaman ini pun diangkat dalam singel terbaru mereka yang berjudul Bahagia Itu Dekat.

Makna yang terkandung dalam lagu itu lebih menyinggung soal semangat dalam bekerja dan kebersamaan tanpa melihat latar belakang.

"Bahagia itu enggak harus kaya dan berlimpah harta. Bisa ketawa, senyum, dan kumpul bareng itu sudah bahagia," ucap Nickky.

Ia juga bersyukur akan adanya perusahaan ojol. Sebab, menurut Nickky, layanan ini bukan hanya memudahkan masyarakat, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan.

"Kami bersyukur ada ojek online, mau apa pun itu perusahaannya. Karena ojek online sangat membantu kami-kami yang sulit mencari kerja di Ibu Kota," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/05/25/13461231/cerita-geng-ojol-soal-mencari-rezeki-di-bulan-ramadhan

Terkini Lainnya

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Ini Tampang Madun, Conde, Buluk, dan Kerdil, Komplotan Begal yang Bacok Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di 'Busway' atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Zeo Levana Mengaku Buat Konten Terjebak di "Busway" atas Permintaan Sopir Bus Transjakarta

Megapolitan
Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Masuk dan Terjebak di Jalur Transjakarta, Zoe Levana: Kami Tak Sengaja

Megapolitan
Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Pembebasan Ketua Kelompok Tani KSB Jadi Syarat Warga Mau Tinggalkan Rusun Kampung Bayam

Megapolitan
Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Dishub DKI Tindak 216 Jukir Liar di Jakarta Selama Sepekan

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Diperiksa Polisi, Zoe Levana Cerita Kronologi Terjebak di Jalur Transjakarta Selama 4 Jam

Megapolitan
Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Tumpukan Sampah Menggunung di Kembangan, Warga Keluhkan Bau Menyengat

Megapolitan
Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Tilang Zoe Levana Usai Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke