Salin Artikel

"Warung Jurnalis", Akun Penangkal Berita Hoaks di Media Sosial

JAKARTA, KOMPAS.com - Dipicu banyaknya akun Instragram yang menyebarkan hoaks di masyarakat, sekelompok jurnalis membuat akun "tandingan".

Pada 2016, mereka melahirkan akun bernama "Warung Jurnalis", guna melawan informasi hoaks tersebut.

"Salah satunya memang untuk mengkonfirmasi berita-berita hoaks yang ramai di medsos," kata Roy, salah satu admin sekaligus penggagas terbentuknya akun "Warung Jurnalis", saat berbincang dengan Kompas.com, di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Sabtu (2/6/2018).

Roy mengatakan, mereka melihat banyak akun di media sosial yang hanya mementingkan pengunjung, tetapi abai terhadap kebenaran. Sebab, tak sedikit akun yang menyampaikan informasi bombastis, tetapi tidak terkonfirmasi. 

"Nah, melalui 'Warung Jurnalis', kami ingin mencerdaskan netizen kalau ini nih berita yang benar, yang terkonfirmasi," ujar Roy.

Nama 'Warung Jurnalis' sendiri berasal dari nama "tongkrongan" sekelompok wartawan yang berada di sekitar Matraman. Di tongkrongan itu, terdapat sebuah warung yang memang menjadi langganan para wartawan.

Akhirnya, mereka sepakat menamai akun yang kini telah diikuti lebih dari 40.000 pengikut itu sebagai 'Warung Jurnalis'.

Roy mengatakan, di awal lahirnya akun tersebut, lebih banyak informasi yang diunggah hanya berupa kegiatan para jurnalis di lapangan.

Namun, belakangan informasi yang diunggah berganti dengan peristiwa yang sedang terjadi, seperti kebakaran, kecelakaan, aksi demo, atau perisitiwa lain, yang menjadi sorotan masyarakat.

Unggahan itu membuat netizen tertarik, sehingga akun yang mulanya hanya diikuti ribuan pengguna Instagram itu kini sudah memiliki puluhan ribu pengikut.

Konten yang diunggah baik foto maupun video, kebanyakan berasal dari hasil peliputan wartawan di lapangan. Wartawan yang memberikan informasi tidak hanya di Jabodetabek, tapi juga di seluruh wilayah di Indonesia.

Libatkan warga

Semakin dikenalnya akun 'Warung Jurnalis' membuat sumber informasi juga semakin banyak. Unggahan yang bisanya hanya dikirim oleh para jurnalis di lapangan, kini juga terbuka untuk netizen.

Hanya saja, kata Roy, akun Warung Jurnalis tetap menggunakan kode etik jurnalistik. Seluruh informasi baik foto maupun video yang diunggah di akun tersebut harus sudah terkonfirmasi.

Pihaknya tak langsung mengunggah informasi yang didapatkan dari netizen, tetapi mengonfirmasi terlebih dulu dengan berbagai cara.

Misalnya mendatangi lokasi kejadian, menghubungi pihak berwenang, atau mengecek pemberitaan yang telah ditayangkan di media-media mainstream yang telah terdaftar di Dewan Pers.

Mereka tak ingin sekadar mengunggah informasi untuk mendatangkan pengunjung, tapi tak mempertanggungjawabkan kebenarannya. 

"Kalau kami cuma ingin dapat viewers banyak, bisa saja kami posting dulu konfirmasi nanti. Tapi, tidak begitu, kami ingin mencerahkan masyarakat agar tidak terkena isu hoaks, malu juga kita kan sebagai wartawan, kalau ngasih informasi yang salah," ujar Roy.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/02/14072571/warung-jurnalis-akun-penangkal-berita-hoaks-di-media-sosial

Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke