JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak akhir Mei hingga awal Juni 2018 ini, kondisi Pasar Tanah Abang, di Jakarta Pusat, kian memprihatinkan. Ratusan pedagang kaki lima (PKL) mengokupasi hampir seluruh trotoar pasar di sana.
Saat dipantau Kompas.com, Rabu (6/6/2018) siang, sepanjang trotoar Jalan Jatibaru Raya hingga di depan pintu masuk Stasiun Tanah Abang, telah dipenuhi PKL.
Para PKL menjajakan berbagai jenis dagangan mulai kaca mata, pakaian dalam, celana, serta sejumlah produk fashion lainnya.
Sejumlah pakaian yang dijual digantung di tiang listrik dan pepohonan yang ada di kawasan tersebut.
Tepat di samping tangga stasiun, pedagang bakso, siomay, dan makanan lainnya berjajar menaikan gerobak mereka di trotoar.
Di samping para pedagang tersebut, tampak dipenuhi pedagang pecel dengan mayoritas penjual merupakan ibu-ibu.
Padahal, trotoar yang berada sejajar dengan stasiun semestinya bersih dari PKL. Pemprov DKI Jakarta hanya menggunakan sisi jalan sebaliknya sebagai lokasi untuk para pedagang.
Petugas di Stasiun Tanah Abang tak bisa melakukan apa-apa lantaran pengawasan dan penindakan berada di bawah Satpol PP DKI Jakarta.
"Ya Satpol PP-nya diam saja, terus kami bisa apa, Mas, memang seperti inilah sekarang, semrawut. Saya sudah minta geser, jangan berjualan di situ, tapi tetap jualan juga," ujar salah satu petugas.
Hanya berjarak 50 meter dari gerobak bakso samping tangga stasiun, terdapat sebuah tenda di mana ada 10 petugas Satpol PP sedang berteduh. Tak ada penindakan yang dilakukan para petugas.
Ardianto, salah satu penumpang KRL mengatakan, sejak sebulan belakangan kondisi Tanah Abang memang kian semrawut.
Dia kerap melihat petugas Satpol PP di sana, tapi tidak melakukan apa-apa.
"Ya begini, jalan susah, kalau dulu ini semua bersih, enggak ada nih gerobak sampai naik ke trotoar. Melempem nih petugasnya," ujar Ardianto.
Penumpang KRL lainnya, Adrian menilai kondisi ini wajar mengingat memasuki Lebaran.
"Ya, mungkin mereka mau cari rejeki juga, kalau Lebaran. Tapi kalau bisa kasih ruang yang lebih besar untuk pejalan kaki," ujar Adrian.
Pemandangan kesemrawutan PKL saat ini, nyaris tak berubah seperti saat dipantau akhir Mei kemarin.
Saat itu, Camat Tanah Abang Dedi Arif Darsono yang dihubungi Kompas.com menyatakan akan menindaklanjuti masalah itu.
Namun, hingga hari ini tidak ada perubahan berarti soal kondisi PKL di sana.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/06/21014031/kondisi-pasar-tanah-abang-yang-kian-semrawut-karena-pkl