Salin Artikel

Berbagai Alasan Calon Penumpang Kereta Api Batalkan Tiket

Resky, calon penumpang kereta api dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, yang sebelumnya hendak menuju Yogyakarta, misalnya, mengatakan, ia membatalkan tiket karena lebih memilih berangkat ke Yogyakarta bersama keluarganya. Beberapa bulan lalu Resky telah memesan tiket kereta eksekutif seharga Rp 500.000 dengan jadwal keberangkatan Kamis (14/6/2018) siang besok.

Namun karena perubahan rencana, Resky membatalkan tiket dan berangkat menggunakan mobil pribadi bersama keluarga Rabu malam ini.

"Harusnya berangkat tanggal 14 siang, tapi dibatalkan karena nanti malam berangkat sama keluarga. Kalau naik kereta kan berangkat sendiri, tapi sekarang keluarga rencananya ikut," ujar Resky saat berbincang dengan Kompas.com, di Stasiun Pasar Senen, Rabu malam.

Resky dikenakan bea pembatalan 25 persen. Dia hanya mendapatkan 75 persen refund dari harga tiket.

"Yah enggak apa-apa, dari pada sia-sia, hangus," ujar Resky.

Calon penumpang kereta lain dari Pasar Senen bernama Suyoto mengatakan, dia membatalkan tiket kereta menuju Bojonegoro, Jawa Timur, karena jadwal kegiatan di kampung halamannya diundur. Sebelumnya Suyoto telah membeli 3 tiket kelas ekonomi seharga Rp 165.000 per tiket untuk  jadwal keberangkatan 20 Juni ini.

"(Dapat) 75 persen juga enggak apa-apa, kan lumayan juga kalau dikali tiga. Kalau tiket tanggal 28 nanti (keberangkatan baru), saya sudah dapat," kata Suyoto.

Hal serupa disampaikan Kusnoto. Kusnoto berencana membatalkan tiket milik adiknya yang seharusnya berangkat Kamis pagi besok dari Stasiun Senen menuju Pekalongan, Jawa Tengah. Adik Kusnoto ingin berangkat menggunakan bus pada Rabu malam ini dengan sejumlah temannya.

"Kan sudah libur dari kemarin, jadi dia ingin cepat-cepat sampai rumah bareng temannya. Tapi ini tiket enggak bisa dibatalkan, katanya (pihak stasiun) harus pakai surat kuasa dan KTP asli," ujar Kusnoto.

Dari pemberitahuan yang ditempelkan di loket pembatalan Stasiun Pasar Senen, calon penumpang yang hendak melakukan pembatalan dalam kurun waktu satu setengah jam sebelum keberangkatan akan dikenakan bea pembatalan 25 persen. Calon penumpang juga harus mengisi formulir pembatalan, melampirkan boarding pass, serta kartu identitas asli dan foto copy.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/13/21213681/berbagai-alasan-calon-penumpang-kereta-api-batalkan-tiket

Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke