Salin Artikel

Ondel-ondel Cantik Itu Dulunya Berwajah Seram

Itu merupakan gambaran ondel-ondel masa kini. Ondel-ondel yang tubuhnya masih besar, tetapi wajahnya semakin cantik dan tidak seram saat dilihat.

Namun, siapa sangka dulu ondel-ondel berwajah seram dengan mata terbelalak?

Budayawan Betawi asal Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahmad Suaip, menceritakan,  kemunculan ondel-ondel di Jakarta mulai diketahui dari buku harian pedagang Inggris bernama W Scott. Buku harian Scott menggambarkan boneka raksasa itu.

"Dia menuliskan, ketika itu dia ke Batavia dan melihat ada arak-arakan boneka raksasa. Dia enggak mengerti itu apa namanya, dia hanya melihat ada iring-iringan boneka raksasa yang keliling kampung," ujar Suaip yang punya nama panggilan Davi, Rabu (20/6/2018).

Davi mengatakan, ketika itu masih abad ke-16. Boneka raksasa itu belum punya nama ondel-ondel seperti saat ini. Wajahnya pun seram-seram.

Boneka raksasa itu dulunya dianggap sebagai penolak bala atau malapetaka. Wajahnya harus seram agar "si malapetaka" menjauh.

Lama kelamaan boneka raksasa itu disebut barongan karena wajahnya yang seram. Davi bercerita zaman dahulu orang yang masuk ke tubuh ondel-ondel harus menjalani ritual khusus.

Orang itu dan ondel-ondelnya harus berziarah ke makam kramat terlebih dahulu. Barulah orang itu bisa masuk ke tubuh ondel-ondel dan menari.

"Setelah itu, waktu menari, langsung berbeda dengan manusia sewajarnya. Nandaknya (menarinya) pun gesit, enggak ada capek. Meski berat, dia enggak gerah. Jadi seperti kaya bukan orang didalamnya, seperti hidup sendiri," ujar Davi.

Semakin berkembang

"Tahu kan lagu ini nih, 'nyok kite nonton ondel-ondel, nyok'. Nah itu awal mulanya," kata Davi.

Dia bangga karena orang yang memperkenalkan nama ondel-ondel berasal dari Kemayoran. Davi mengatakan hanya orang Betawi era 60-an yang masih menyebut barongan.

Meski berganti nama, wajah ondel-ondel masih seram. Davi mengatakan ondel-ondel ini biasa hadir pada hajatan-hajatan warga saat pernikahan hingga sunatan. Meski seram, kehadirannya selalu menjadi hiburan bagi warga.

Ondel-ondel itu akan berkeliling kampung, seakan mengumumkan ada perayaan yang sedang berlangsung di kampung itu.

Namun, ondel-ondel saat itu berbeda dengan zaman sebelumnya. Pada tahun 1970 atau 1980, tidak ditemui lagi ritual berziarah ke makam kramat.

Lalu kapan wajah ondel-ondel semakin cantik?

Davi tidak mengetahui tahun pastinya. Namun, dia ingat dulu mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pernah berbicara kepada seniman Betawi.

"Anjurannya Bang Ali Sadikin kalau bisa wajahnya diperhalus, jangan seram. Biar anak-anak mau mendekat," ujar Davi.

Davi mengatakan mungkin setelah itu ondel-ondel semakin banyak variasinya. Ondel-ondel semakin cantik dan jauh dari kesan menyeramkan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/21/06270841/ondel-ondel-cantik-itu-dulunya-berwajah-seram

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke