Salin Artikel

"Dirgahayu Kota Jakarta Tercinta!"

Apel peringatan hari ulang tahunnya digelar di Lapangan Monumen Nasional, Jumat (22/6/2018).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang bertindak sebagai pemimpin apel menyampaikan ucapan selamatnya.

"Dirgahayu Kota Jakarta tercinta! Alhamdulillah pada hari yang sejuk ini di pagi hari kita bersama berkumpul memperingati hari bersejarah, Jumat 22 Juni 2018," ujar Anies.

Di hadapannya, berdiri para pegawai negeri sipil (PNS) DKI Jakarta dari lima wilayah administrasi kota.

Semua yang hadir dalam apel itu kompak mengenakan baju adat Betawi.

Pada pidatonya, Anies menyinggung perjalanan panjang DKI Jakarta yang sudah berabad-abad lamanya.

Sejarah Jakarta, kata dia, tidak akan bisa diringkas dalam hitungan menit.

"491 tahun adalah masa yang cukup panjang untuk sebuah kota," kata dia.

Oleh karena itu, setiap sudut kota ini pasti menyimpan kisah panjang.

Meski demikian, sejak dulu ada tradisi yang selalu ada di Jakarta.

Anies mengatakan, Jakarta selalu menjadi melting pot, atau tempat pertemuan manusia dari berbagai daerah.

"Di sini berkumpul manusia dari berbagai penjuru nusantara dan berbagai penjuru dunia. Jakarta tumbuh dan hidup dari interaksi antar-manusia," kata dia.

Pada usia ke-491 Jakarta, Anies berharap, keadilan sosial bisa terwujud.

Warisan dasar kebaikan yang diletakkan para pemimpin sebelumnya juga harus dilanjutkan.

Semuanya demi menjadikan Jakarta sebagai kota yang lebih baik.

"Jakarta bukan hanya dibandingkan kota lain di Indonesia tetapi Jakarta harus dibandingkan dengan kota besar lain dunia. Jakarta harus sejajar dan lebihbaik dari kota lain di dunia," ujar Anies.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/22/11250081/dirgahayu-kota-jakarta-tercinta

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke