Rizal berpendapat, museum harus dibuat menarik supaya generasi muda dapat memahami prestasi yang dimiliki oleh kota yang ditinggalinya itu.
“Bagi generasi zaman now, prestasi itu penting karena bagian dari eksistensi. Maka sumber ruang orang belajar tentang prestasi itu ada di museum, karena itu penampilan museum harus dirombak,” kata Rizal saat ditemui di Pasar Seni Ancol, Jumat (22/6/2018).
Rizal menyatakan, museum merupakan salah satu bukti peradaban sebuah kota. Sayangnya, kata Rizal, museum-museum yang ada di Jakarta masih jauh dari kata sempurna.
“Kalau orang mau lihat kota itu beradab itu di mana ada dua hal, lihat perpustakaannya, dan lihat cara dia mengurus museum dan situs-situs sejarahnya. Nah, Jakarta bermasalah, perpustakaannya buruk, museumnya buruk, situs sejarahnya buruk,” katanya.
Ia pun meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat mulai memperbaiki museum-museum yang ada di Jakarta.
Bukan hanya perbaikan fisik, melainkan juga perbaikan dalam segi konsep yang ingin diangkat museum tersebut.
Menurutnya, hal itu dapat membangkitkan minat masyarakat untuk berkunjung ke museum.
“Misalnya Museum Sejarah Jakarta, Sejarah Jakarta seperti apa yang mau digambarkan? Apakah dari zaman prasejarah Jakarta sampai perkembangan paling kontemporer. Sehingga ada prasasti Ciaruteun tapi juga ada warung gerobak kaki lima, kan orang jadi shock,” kata Rizal.
Ia menambahkan, penampilan museum mesti memanjakan panca indera para pengunjungnya. Oleh karena itu, perombakan penampilan museum mesti melibatkan banyak pihak, mulai dari seniman, penata musik, serta teknologi.
“Jadi harus melibatkan rasa, penciuman, pengelihatan, jadi museum itu sudah kompleks sekali perkembangannya,” kata Rizal.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/23/09112751/jj-rizal-sebut-museum-di-jakarta-mesti-dirombak-penampilannya