Salin Artikel

Pengunjung Monas: Kenapa Tiket Masuknya Gratis tetapi Tak Boleh ke Puncak?

Menurut petugas, puncak Monas sedang dalam perawatan sehingga ditutup.

"Petugasnya bilang katanya gratis, tetapi kecewa sih mbak. Saya sudah pengen ajak anak saya ke puncak, ternyata ditutup," ujar seorang pengunjung, Fahri.

Ia datang ke Monas bersama istri, dua anaknya, dan orangtuanya.

Seperti halnya Fahri, Ayu (35), pengunjung asal Tegal, juga mengaku kecewa tidak dapat masuk hingga puncak.

"Pantesan saya lihat kok sepi tuh puncaknya. Ternyata emang enggak boleh masuk. Kenapa tiket masuknya gratis tetapi enggak boleh masuk puncak," ujar Ayu.

Menurut dia, hal yang menarik dari berwisata ke Monas adalah melihat pemandangan dari atas puncaknya.

Pada Selasa (26/6/2018), pengunjung Monas hanya dapat masuk tugu, museum sejarah, cawan, dan ruang proklamasi secara gratis.

Berdasarkan informasi yang disampaikan pihak pengelola Monas pada pengunjung, mereka tidak dapat masuk hingga puncak karena adanya pemeliharaan lift.

Selain Monas, Pemprov DKI Jakarta membebaskan biaya tiket masuk museum-museum yang dikelola Pemprov DKI Jakarta pada Selasa (26/6/2018).

Museum-museum yang dimaksud berada di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, yakni Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Seni Rupa dan Keramik, serta Museum Bahari.

Selain itu, museum di wilayah Jakarta Pusat, yakni Museum Tekstil, Museum Joang '45, Museum MH Thamrin, dan Museum Prasasti.

Foto : Monas lebaran

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/06/26/17430401/pengunjung-monas-kenapa-tiket-masuknya-gratis-tetapi-tak-boleh-ke-puncak

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke