SN mengalami peristiwa tersebut pada Minggu (15/7/2018) pukul 07.00 saat ia tengah berkeliling berjualan donat dan makanan ringan.
"Saya mencoba lari dari pelaku dan dia bilang ke saya, 'aku bunuh kamu' sampil memukul kepala saya," kata SN di Jalan Jengkol, Jawa Barat, Selasa (17/7/2018).
Polresta Depok melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus pelecehan seksual yang menimpa SN di Jalan Jengkol, hari ini.
Kemudian pihak kepolisian meminta SN memberikan keterangan dengan jelas kronologi peristiwa tersebut dengan detail. Selain SN, polisi juga meminta keterangan dari beberapa saksi mata, seperti E (54) dan dua pria yang sempat mengejar pelaku.
Sebelumnya, viral di media sosial mengenai mahasiswi di Depok yang menjadi korban pelecehan seksual, Minggu lalu.
"Saya sudah 15 menit keliling. Nah pelaku lewat dengan arah berlawanan. Karena jalanannya tidak begitu besar dan saya memegang dua boks yang isinya penuh dengan makanan, saya pun minggir dan memberi dia lewat," kata SN, Senin (16/7/2018).
Sebelum mendekat, kata SN, pria itu melihat tajam ke arahnya. Pria itu berpostur tubuh sedang, berambut agak ikal, dan mengenakan sweater hitam yang ada kupluknya, serta celana panjang hitam.
Pelaku mendekati SN kemudian memegang bagian tubuhnya dengan cepat lalu pergi. Namun, kata SN, pelaku kembali lagi dan berpura-pura ingin membeli dagangannya.
Saat itu, pelaku mengulangi perbuatannya, bahkan menunjukkan alat kelaminnya kepada SN. Akhirnya, SN memberanikan diri untuk membentak pelaku dan coba melarikan diri.
Saat ia lari, pelaku justru memukul kepalanya dan mengancam akan membunuh SN. Ia pun ketakutan karena diancam akan dibunuh. SN belum berani untuk berjualan lagi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/17/19140921/korban-pelecehan-seksual-di-depok-diancam-akan-dibunuh
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.