"Kemudian juga kami akan cek sidik jari, apakah bisa ditemukan dalam botol itu. Botol masih utuh ya di sana," ujar Argo di Mapolda Metro Jaya, Jumat (20/7/2018).
Ia mengatakan, polisi telah memeriksa rekaman sejumlah kamera CCTV yang berada di sekitar rumah Mardani untuk memastikan apakah pelemparan bom molotov tersebut terekam atau tidak.
"Sejauh ini belum ada. (CCTV di sekitar rumah Mardani) tidak merekam," kata dia.
Ia mengatakan, hingga kini polisi gabungan Polres Bekasi dan Polda Metro Jaya masih menyelidiki dan mengumpulkan bukti untuk mengungkap kasus ini.
Sejumlah saksi, termasuk satpam rumah dan tetangga Mardani, telah diperiksa polisi.
Sebelumnya, Mardani menceritakan kronologi pelemparan bom molotov di rumah pribadinya di Jalan KH Ahmad Madani, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, yang terjadi Kamis (19/7/2018) dini hari melalui akun Twitter pribadinya, @MardaniAliSera.
"Sejak semalam (dini hari) kata Satpam lingkungan, ada dua motor mondar-mandir tanpa plat nomor. Tidak terlalu mencurigakan karena tidak terlihat membawa benda-benda aneh," tulis Mardani di akun Twitter miliknya, Kamis.
Mardani mengatakan, Kamis dini hari tadi keluarganya mendengar suara cukup keras seperti benda jatuh.
Anak-anak Mardani sempat berpikir itu adalah suara buah mangga yang jatuh di atas atap garasi mobil. Mereka pun tak sempat memeriksa keluar rumah.
Keluarga Mardani baru sadar ada bom molotov dilempar ke halaman rumahnya dari informasi petugas kebersihan rumah.
Menurut dia, dua botol bom molotov ditemukan di halaman rumahnya. Satu botol pecah berantakan berbau bensin, satu botol lainnya tidak pecah karena tersangkut di tanaman dan jatuh ke tanah.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/20/20165811/ungkap-pelempar-bom-molotov-ke-rumah-mardani-polisi-cek-sidik-jari-di