Salin Artikel

Ada Perbaikan Sistem E-Ticketing, Antrean Penumpang Mengular di Stasiun Manggarai

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemandangan tidak biasa terjadi di sejumlah stasiun KRL Commuter Line, Sabtu (21/7/2018) sore. Di Stasiun Manggarai misalnya, antrean masyarakat yang ingin melakukan tap in mengular hampir mencapai luar stasiun.

Padahal, biasanya, antrean panjang terjadi di depan mesin tiket otomatis. Pada sore ini, antrean di depan mesin tiket juga tidak kalah panjangnya.

Salah satu penumpang, Rochman, terpaksa harus mengantre dua kali. "Tadi saya sudah capek antre beli tiket KRL, sekarang antre setengah jam lagi cuma untuk tap in," ujar Rochman.

Pantauan Kompas.com, setidaknya hanya dua gate masuk yang berfungsi di Stasiun Manggarai sore ini. Kemudian, dua gate lain dioperasikan untuk penumpang yang ingin keluar stasiun.

Gate lainnya tampak tidak bisa dioperasikan. Akibat gate yang beroperasi hanya sedikit, antrean calon penumpang pun jadi menumpuk.

Penumpang yang memiliki kartu multitrip juga harus ikut mengantre. "Padahal punya kartu multitrip itu keunggulannya enggak perlu antre beli tiket kan. Tapi, enggak tahu ya, sore ini mau tap in saja antre panjang," kata Rochman.

Hal yang sama juga terjadi di Stasiun Pondok Cina. Pantauan Kompas.com, ada sembilan gate yang dipasang di stasiun itu.

Namun, hanya satu gate yang difungsikan masing-masing untuk akses keluar dan masuk penumpang. Penumpang lainnya, Elena, mengatakan tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya.

"Saya juga bingung, ini banyak pintunya (gate) tapi kok yang berfungsi cuma satu ya untuk keluar penumpang?" ujar Elena.

Pegawai PT Kereta Commuter Indonesia tampak bersiaga di gate yang berfungsi itu. Pegawai tersebut memberikan informasi kepada penumpang mengenai penyebab hanya dua gate yang berfungsi di Stasiun Pondok Cina.

"Mohon maaf, saat ini kami sedang ada perubahan sistem gate elektronik," kata pegawai tersebut.

Diberitakan sebelumnya, PT KAI Commuter Indonesia mengumumkan, mulai 21 Juli 2018, Kartu Multi Trip (KMT) lama dengan nomor seri 1001 tidak dapat digunakan lagi oleh penumpang untuk perjalanan KRL.

Dihilangkannya nomor seri 1001 dari KMT karena menyesuaikan pengembangan ticketing KRL. KMT yang keluar di atas tahun 2016 atau seri selain 1001 sudah menggunakan cip dengan kualitas yang lebih baik untuk mendukung proses bisnis pada kartu.

Penjelasan PT KCI

VP Komunikasi Perusahaan PT KCI Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya meminta maaf atas antrean pada loket dan gate elektronik masuk serta keluar.

"Kondisi tersebut terjadi karena saat ini PT KCI sedang melakukan proses pembaharuan dan pemeliharaan sistem pada perangkat ticketing yang dimulai sejak dini hari tadi pada pukul 01.00 WIB dan masih berlangsung hingga saat ini," ujar Eva, melalui keterangan tertulis.

Eva mengatakan, upgrade sistem tiket elektronik berjalan sesuai jadwal di sebagian besar stasiun. Namun hal yang berbeda terjadi di sejumlah stasiun lainnya.

Proses upgrade dan pemeliharaan sistem memakan waktu lebih lama karena sempitnya rentang waktu saat KRL tidak beroperasi.

"Sehingga, sebagian perangkat gate dan POS (point of sales) loket di beberapa stasiun hingga kini masih dalam proses pemeliharaan dan belum dapat dioperasikan untuk melayani penumpang," ujar Eva.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/21/19432601/ada-perbaikan-sistem-e-ticketing-antrean-penumpang-mengular-di-stasiun

Terkini Lainnya

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke