Salin Artikel

Melihat JPO Keropos dan Bolong yang Memprihatinkan di Daan Mogot

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi pada Jumat (27/7/2018) pukul 13.00 WIB, bagian penghubung jalur pejalan kaki dari tangga menuju halte jembatan gantung transjakarta rusak.

Pijakan jembatan dari lempengan besi tampak mengangga. Bahkan, ada bagian pijakan yang bolong.

Agar pijakan bolong itu tetap dapat dilintasi, sebuah besi panjang diletakkan seolah menjadi penyambung lempengan besi pijakan.

Besi itu berukuran 1x0,5 meter yang dibiasanya digunakan sebagai besi rangka halte transjakarta.

Di bawah jembatan, terdapat tanda yang mengingatkan warga yang melintas JPO itu untuk berhati-hati karena ada lubang.

"Hati2 Ada Lobang" demikian bunyi informasi dalam kertas kardus berbahan tipis dan berwarna cokelat yang dipasang di sana.

JPO ini terdiri dari beberapa bagian. Ada bagian JPO yang buntu. Tanda bahaya dipasang dengan besi yang sekaligus menutup jalan ke bagian buntu tersebut.

Pada sisi buntu tersebut tak seluruhnya ditutupi tanda bahaya. Masih ada lebih kurang 1 meter bagian yang tak ditutup.

Ujung sisi jembatan buntu dan alasnya juga keropos. Menurut warga, jembatan tersebut terpotong dan tak tak terpakai sejak setengah tahun lalu.

"Saya hampir tiap hari pasti lewat sini karena naik busway. Ini sudah paling parah sih. Dulu itu sejak bekas tronton nabrak jadi terputus," kata Debi, seorang pengguna JPO, kepada Kompas.com, Jumat.

"Agak ngeri. Jadi harus pegangan. Pelan-pelan juga (jalannya)," kata dia.

Keluhan serupa juga dirasakan oleh Purnawati yang membawa anak laki-lakinya balitanya. Ia membutuhkan bantuan orang lain untuk menyeberangkan putranya. 

"Aduh ngeri ini. Sudah lama renggangnya. Saya ngeri, apalagi bawa anak kecil. Saya bolak - balik antar-jemput anak sekolah di dekat sini," kata Purnawati.

Pengguna JPO lainnya, Ema, justru menunda menggunakan penyebrangan saat melihat lubang yang hanya dijembatani oleh besi bekas.

Ia bersama empat anggota keluarganya memilih untuk tidak jadi menggunakan jembatan itu karena khawatir terjatuh.

"Iya enggak jadi saya. Serem. Bolong begitu, mba. Saya bawa anak-anak," kata Ema.

Ia mengatakan, sudah lama tidak melintas di JPO tersebut dan kondisi saat ini membuatnya kaget dan takut. Ia berharap agar jembatan tersebut segera diperbaiki.

"Semoga cepat dibenarin ya. Laporin saja yang begini mba," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/27/17262961/melihat-jpo-keropos-dan-bolong-yang-memprihatinkan-di-daan-mogot

Terkini Lainnya

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

PMI Jakbar Sebut Stok Darah Mulai Meningkat Akhir April 2024

Megapolitan
Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi 'Online' dan Bayar Utang

Nekatnya Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris, Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta untuk Judi "Online" dan Bayar Utang

Megapolitan
Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Psikolog Forensik: Ada 4 Faktor Anggota Polisi Dapat Memutuskan Bunuh Diri

Megapolitan
Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Belum Berhasil Identifikasi Begal di Bogor yang Seret Korbannya, Polisi Bentuk Tim Khusus

Megapolitan
Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Taman Jati Pinggir Petamburan Jadi Tempat Rongsokan hingga Kandang Ayam

Megapolitan
Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Pengelola Rusun Muara Baru Beri Kelonggaran Bagi Warga yang Tak Mampu Lunasi Tunggakan Biaya Sewa

Megapolitan
Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Pemprov DKI Mulai Data 121 Lahan Warga untuk Dibangun Jalan Sejajar Rel Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Polisi Tangkap Pengedar Narkoba yang Pakai Modus Bungkus Permen di Depok

Megapolitan
Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Heru Budi: Perpindahan Ibu Kota Jakarta Menunggu Perpres

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke