"Pasti terencana (pelemparan bom molotov). Dugaannya terencana, enggak mungkin spontan," ujar Indarto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (30/7/2018).
Ia mengatakan, menurut keterangan para saksi, pelaku pelemparan molotov menyambangi rumah Mardani bukan melalui jalan utama perumahan.
Namun, melalui jalan kecil bersemak.
"Hipotesa saya pasti dia sudah ngecek dulu, dia lewat jalan itu, kan, berarti dia sudah tahu bahwa ada jalan tembus di situ," kata dia.
Hingga saat ini pihaknya masih mengumpulkan petunjuk untuk menangkap dan mengetahui motif pelaku.
Kronologi pelemparan bom molotov di rumah pribadi Mardani yang terletak di Jalan KH Ahmad Madani, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat, dibagikan melalui akun Twitter pribadinya, @MardaniAliSera.
Menurut Mardani, satpam di sekitar rumahnya melihat dua motor mondar-mandir tanpa pelat nomor sebelum pelemparan terjadi.
Mardani mengatakan, Kamis dini hari, keluarganya mendengar suara cukup keras seperti benda jatuh.
Anak-anak Mardani sempat berpikir itu adalah suara buah mangga yang jatuh di atas atap garasi mobil.
Keluarga Mardani baru sadar ada bom molotov dilempar ke halaman rumahnya dari informasi petugas kebersihan rumah.
Menurut dia, dua botol bom molotov ditemukan di halaman rumahnya. Satu botol pecah berantakan berbau bensin, satu botol lainnya tidak pecah karena tersangkut di tanaman dan jatuh ke tanah.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/07/30/15243761/polisi-duga-pelemparan-bom-molotov-di-rumah-mardani-ali-sera-terencana