Salin Artikel

Surat KASN Diabaikan sejak Pertama Kali Gubernur DKI Rombak Pejabat

"Pertama kejadian 10 Januari ya, kami kirim (surat). Belum dibalas, ada kejadian lagi," ujar Made dalam wawancara langsung di studio Kompas TV, Selasa (31/7/2018).

Adapun 10 Januari merupakan perombakan pejabat pertama yang dilakukan Anies. Ketika itu Anies dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno baru tiga bulan menjabat di DKI Jakarta.

Made mengatakan, KASN bersurat untuk menanyakan penyebab sejumlah pejabat dicopot. Belum membalas surat KASN, Pemprov DKI Jakarta sudah mencopot pejabat lagi pada 8 Juni 2018.

Adapun pada saat itu Anies mencopot tiga pejabat eselon II, yaitu mantan Kepala Dinas Pendidikan Sopan Adrianto, mantan Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Agustino Darmawan, dan mantan Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (BPPBJ) Indrastuty Rosari Okita.

Mereka kemudian menjadi staf dan posisi kepala dinas diisi seorang pelaksana tugas. Made mengatakan, KASN juga berkirim surat untuk menanyakan alasan pencopotan pejabat itu.

Sebab, biasanya pencopotan pejabat dilakukan karena ada pelanggaran berat.

Namun, lagi-lagi Pemprov DKI merombak pejabat pada 5 Juli 2018. Ini merupakan pelantikan sekaligus pencopotan pejabat terbanyak yang dilakukan Anies-Sandiaga sejauh ini.

Sejumlah pejabat distafkan dan banyak di antara mereka yang dipensiunkan. KASN menilai pejabat eselon dua yang dipensiunkan lebih cepat biasanya karena melakukan pelanggaran. KASN pun kembali bersurat untuk menanyakan alasan pencopotan itu.

"Jadi (surat) belum ditanggapi, sudah ada peristiwa lagi, muncul terus datangnya," ujar Made.

Made mengatakan, KASN sudah bertindak sesuai prosedur dengan mengirim surat itu. Setelah tidak direspons, KASN pun secara aktif melakukan penyelidikan. KASN memanggil pejabat yang diberhentikan dari jabatannya, baik yang distafkan maupun yang dipensiunkan.

KASN bertanya apakah mereka tahu penyebab pencopotannya dan apakah pernah diberi teguran.

"Kami tanyakan, betul Anda diberhentikan? Apa alasan Anda? Ya mereka katakan, 'Kami enggak begitu tahu'. (Kami tanya lagi) pernah diberi peringatan? Tidak. Pernah dipanggil? Jawabannya tidak. Di-BAP? Tidak juga," ujar Made.

Setelah memeriksa pejabat yang dicopot, KASN pun memeriksa pihak Pemprov DKI untuk mendengar penjelasan lebih lanjut. Salah satu yang diperiksa adalah Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah. KASN bertanya secara detail kasus per kasus setiap pejabat yang dicopot.

"Kami undang Sekda, kenapa diberhentikan? (Kami) dikasih dibuat surat, dikasih tahu alasan-alasannya. Karena kinerja kurang baguslah, penyegaran organisasi, kemudian pensiun, dan seterusnya. Kami bedah satu per satu, tiap orang kami bedah," kata Made.

Namun, surat dari Sekda kurang memuaskan. KASN kemudian meminta apa ukuran yang digunakan Pemprov sampai melihat kinerja mereka kurang bagus.

Kemudian KASN juga meminta berita acara pemeriksaan (BAP) terhadap pejabat yang dicopot. Namun, Pemprov DKI Jakarta tidak bisa memberikan BAP karena tidak pernah memeriksa pejabat tersebut.

"Maka kami nyatakan tidak bisa, alasan tidak cukup fakta dan data untuk memberhentikan orang itu," ujar Made.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/01/06380131/surat-kasn-diabaikan-sejak-pertama-kali-gubernur-dki-rombak-pejabat

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke