Kapitra mengatakan, empat pelaku menggunakan dua sepeda motor berhenti di depan rumahnya. Keempat pelaku mengenakan helm, serta masker sebagai penutup wajah.
Seorang pelaku yang diduga sebagai eksekutor mengenakan tas punggung berukuran sedang saat dibonceng pelaku lainnya. Sebagian pelaku memakai baju berwarna putih dan mengenakan celana jeans.
"Pakaiannya putih-putih dan pakai jeans. Kalau tidak salah motornya matic," ujar Kapitra.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Indra Jafar mengatakan, pihaknya telah mengantongi ciri para pelaku baik dari hasil rekaman CCTV maupun sejumlah kesaksian warga sekitar.
Polisi juga telah mendapatkan dugaan-dugaan pelaku yang melakukan pelemparan tersebut. Hal tersebut didapatkan, salah satunya dengan mengaitkan antara pelemparan bom molotov dengan sejumlah kasus teror melalui pesan singkat yang diterima Kapitra sebelum pelemparan terjadi.
Kapitra sebelumnya mengatakan telah mengetahui orang yang menerornya melalui pesan singkat. Bahkan ada beberapa yang telah datang dan meminta maaf.
"Terus kami dalami, ciri ciri sudah terlihat, tapi ini masih terlalu dini makanya kami dalami dari berbagai arah termasuk alat transportasi mereka, sepeda motor dalam hal ini. Kami cek semuanya," ujar Indra.
Rumah Kapitra Ampera dilempar bom molotov oleh empat orang tidak dikenal Senin malam. Dari dua bom yang dilempar, satu bom tidak meledak.
Kapitra menduga teror itu terjadi karena ia mencalonkan diri sebagai calon anggota legisliatif dari PDI-P. Tidak ada korban jiwa maupun luka dari kejadian tersebut.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/07/20502361/polisi-kantongi-ciri-ciri-pelaku-pelemparan-bom-molotov-di-rumah-kapitra