Terakhir, soal pengendara GrabBike yang mengendarai sepeda motor di trotoar Jatiwaringin, Jakarta Timur, lalu memukuli seorang pejalan kaki. Pejalan kaki itu sebelumnya menegur si pengendara karena sepeda motornya melintas di trotoar.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga mengatakan, kejadian itu dan Asian Games yang akan digelar sebentar lagi sebenarnya bisa jadi momentum menggalakan kembali Bulan Tertib Trotoar.
"Iya kita akan galakan lagi. Ini jadi momentum sekarang Asian Games untuk menertibkan. Bukan hanya bulan, tapi tahun, dan seterusnya bahwa kita harus tertib menggunakan trotoar kita," ujar Sandiaga di Balai Kota, Rabu (8/9/2018).
Ia bercerita setiap lari pagi, ia selalu menemui pengendara motor yang mengokupasi trotoar. Ia mengagtakan, okupasi trotoar oleh kendaraan maupun pedagang kaki lima tidak hanya menyusahkan pejalan kaki, tetapi juga penyandang disabilitas.
"Guiding block untuk penyandang disabilitas itu kan dari plastik dan itu sangat dirasakan oleh kaki teman-teman penyandang disabilitas tunanetra. Itu kalau dijalanin sama motor rusak itu. pecahnya cepat. Tolonglah be considerate, pikirkan orang lain dulu," kata Sandiaga.
Sandiaga akan memerintahkan jajarannya kembali represif menindak pelanggaran di trotoar.
"Push up tuh nggak represif. Kurang kalau menurut saya push up itu oke satu atau dua kali. Tapi kalau berkali-kali ya suatu yang paling akan diingat kalau ada dampak moneter kepada dia. Misalnya kalau motornya diambil atau dia didenda Rp 500.000 atau Rp 1 juta dia akan berasa," ujar Sandiaga.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar "Bulan Tertib Trotoar" yang berlangsung intensif pada Agustus 2017. Apel pencanangan Bulan Tertib Trotoar menjadi tanda dimulainya program itu pada 1 Agustus 2017 oleh Gubernur Jakarta saat itu Djarot Saiful Hidayat.
Djarot terus memperpanjang Bulan Tertib Trotoar hingga akhir jabatannya pada Oktober 2017.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/08/20270401/apa-kabar-bulan-tertib-trotoar