Salin Artikel

Cerita Niken, Kenalkan "No Gadget Campaign" untuk Anak-anak di Ciputat

Para orangtua menggalakkan gerakan "No Gadget Campaign" atau kampanye tanpa gawai yang diprakarsai salah satu warga, Niken Sesilia.

Kepada Kompas.com, Niken bercerita, awal mulanya membentuk kampanye tersebut karena melihat aktivias anak-anak yang asyik dengan gawai masing-masing saat bertandang ke rumahnya. Akhirnya, dia membuat aturan sendiri di rumahnya untuk mematikan WiFi pukul 16.00. Namun, upaya itu tak berhasil membuat sang anak melepaskan gawainya.

"Setiap saya telepon dari kantor. Anak-anak ada, tapi aktivitasnya hanya main handphone. Akhirnya kita pakai aturan WiFi di rumah matiin jam 4.00 sore. Ternyata dia lari ke gang sebelah nyari WiFi," ujar Niken di rumahnya.

Hingga pada waktunya sudah tak lagi bekerja di kantor, ia berisnisiatif membahas fenomena tersebut kepada para orangtua di kompleks rumahnya dan pengurus RT 008 RW 002, Sawah Baru, Ciputat.

Di GRB 1 mayoritas penduduk anak duduk di bangku sekolah dasar sebanyak 64 dari 134 anak. Sementara lainnya yaitu 17 anak SMP dan SMA, 10 anak kuliah dan 43 anak bayi dan TK dengan total dari 66 Kartu Keluarga (KK).

"Akhirnya saya ngomong ke beberapa orangtua dan pengurus. 'Kayaknya ini harus dibuat satu gerakan'. Akhirnya saya ajakin ibu-ibu, 'kita kompakan yuk matiin WiFi dimatiin jam 4.00 sore'. Akhirnya sepakat dan sama pengurus saya bikin kampanye no gadget," katanya.

Akhirnya, mereka memutuskan untuk mengajak anak-anak bermain di luar rumah mulai pukul 16.00 - 18.00 WIB dengan menyiapkan beberapa permianan menarik. Adapun diantaranya yaitu batu tujuh, galasin, menari, benteng, lompat tali, story telling, kasti, cooking class dan sepak bola.

Ada pula kegiatan lainnya seperti kamping ceria, Ramadhan camp, edukasi musik, nonton bareng, pawai dan pentas 17an, tur museum dan pertandingan persahabatan futsal.

"Awalnya susah banget karena mereka terbiasa main. 'Ah males tante', 'Ah bosen paling', 'Capek, Tan'. Tapi sekarang malah datang sendiri 'Tante kapan main lagi?'. Malah nagih lagi," kata Niken.

Sejak Febuari 2018, kampanye tanpa itu kini sukses membuat anak-anak tak kecanduan gawai.

Saat ini, mereka sedang rutin berlatih untuk mempersiapkan pentas panggung Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus nanti. Adapun kegiatan yang dipersiapkan adalah medley modern dance, medley traditional dance dan menyanyi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/13/12371541/cerita-niken-kenalkan-no-gadget-campaign-untuk-anak-anak-di-ciputat

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke