Sri Ningsih, salah seorang orangtua siswa mengatakan, anaknya muntah-muntah setelah makan spaghetti yang dibeli dari pedagang di depan sekolah.
"Pulang (sekolah) muntah-muntah, saya tanya makan apa di sekolah, makan mie spaghetti itu. Harganya murah cuma Rp 2.000, banyak teman-temannya yang muntah-muntah dan mual-mual begitu," kata Sri, Selasa (14/8/2018).
Lalu Ariyanto, seorang siswa yang menjadi korban juga merasakan pusing dan mual-mual setelah memakan spaghetti tersebut.
"Sekarang sudah baikan, tadi abis makan (spaghetti) rasanya pusing mual, beli sama teman-teman. Teman-temannya juga sama mual," ujar Lalu.
Sebelumnya, 15 siswa SDN 2 dan 3 Tanjungbaru, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi mengalami keracunan jajanan sekolah.
Dari 15 siswa SD yang keracunan makanan, 8 diantaranya harus dirawat inap di Rumah Sakit Annisa, Cikarang Utara, Jawa Barat. Sementara 1 siswa lainnya dibawa ke klinik terdekat.
Saat ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi sedang melakukan pengujian sampel muntahan siswa yang keracunan.
Pengujian itu untuk mengetahui kandungan zat di dalam makanan yang dikonsumsi para korban.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/14/22111291/15-siswa-sd-di-bekasi-diduga-keracunan-setelah-makan-spaghetti