Aksi off bid, lanjut dia, dilakukan sebagai wujud tuntutan pengemudi ojek online kepada aplikator untuk menaikkan tarif pengemudi per kilometer.
"Kami sudah sepakat melakukan aksi off bid 18 Agustus di seluruh Indonesia karena ini aksi masif yang pasti dilakukan serentak, sedangkan aksi demo 188 kami tunda," ujar Yohannes di Kantor Sekretariat Garda, Jakarta Pusat, Kamis (16/8/2018).
Yohannes menuturkan aksi off bid rencananya akan diperpanjang menjadi tiga hari hingga 20 Agustus.
"Kami masih rapatkan apakah tiga hari atau satu hari saja. Yang pasti tanggal 18 Agustus seluruh ojek online mematikan aplikasi," kata dia.
Ia mengatakan, kerugian off bid pada 18 Agustus tidak sebanding dengan kerugian pengemudi ojek online akibat tarif per kilometer yang dinilai tidak manusiawi.
"Tentang rugi atau enggak, kami sudah rugi banyak selama ini karena tarif yang diberikan tidak manusiawi, tidak sesuai dengan hidup layaknya seorang driver," tutur Yohannes.
Seperti diketahui, Presidium Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) memutuskan menunda aksi demo 188 pada pembukaan pagelaran Asian Games, 18 Agustus mendatang.
Keputusan penundaan aksi sebagai bentuk dukungan ojek online menjaga nama baik Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebelumnya, aksi 188 direncanakan mengusung dua tuntutan utama. Tuntutan pertama adalah mengembalikan tarif normal ojek online.
Pada 2012-2015 tarif per kilometer adalah Rp 3.000, sedangkan saat ini tarif telah diturunkan menjadi Rp 1.200 per kilometer.
Tuntutan kedua adalah meminta pemerintah untuk segera menerbitkan payung hukum bagi para ojek online.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/16/18155871/demo-ditunda-garda-sebut-ojek-online-akan-off-bid-pada-18-agustus