Salin Artikel

Metro Mini, Diandalkan di Asian Games 1962, Dilarang di Asian Games 2018

Jika menarik sejarah, keberadaan bus sedang itu justru lahir dari Asian Games.

Kala itu, Presiden Soekarno mengadakan bus-bus untuk mengantar jemput atlet dari Bandara Kemayoran ke Gelora Bung Karno.

Setelah Asian Games 1962 dan Ganefo selesai, bus-bus itu lantas dijadikan transportasi masyarakat Jakarta.

Dikutip dari buku "Planning the Megacity: Jakarta in the Twentieth Century" karangan Christopher Silver (2007), Metro Mini kala itu lebih unggul lantaran bisa bermanuver lebih lincah dibanding bus-bus Mercedes-Benz dan Dodge yang dioperasikan Damri.

Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada 1976, mengumpulkan 700 bus yang beroperasi sejak 1962 di bawah satu bendera, PT Metro Mini.

Pada tahun 1980, bus-bus tua bagaikan roti ini kemudian diperbarui dengan bus-bus Toyota.

Hingga awal 2000-an, armadanya terus bertambah dan menjangkau hampir seluruh jaringan jalan raya Ibu Kota.

Tarifnya yang murah dan rata untuk sekali jalan membuat bus ini menjadi andalan.

Ingin dimatikan di era Ahok

Keberadaan Metro Mini dan sepupunya, Kopaja, mulai terancam dengan adanya Transjakarta yang dikelola oleh Pemprov DKI Jakarta.

Selain itu, Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi mengamanatkan semua angkutan umum harus diremajakan setelah 10 tahun.

Sebagian besar armada Metro Mini dan Kopaja yang menguasai jalanan umurnya melebihi 10 tahun.

Gubernur DKI kala itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, tak ingin Metro Mini dan Kopaja yang jelek itu beroperasi lagi.

Ia mengupayakan agar pemilik kendaraan bergabung di bawah bendera Transjakarta dengan mobil-mobil baru.

Pemilik kendaraan keberatan karena tak sanggup jika harus membeli armada baru.

Selain itu, Ahok meyakini bus yang beroperasi memang sudah tak laik jalan dan dikendarai ugal-ugalan.

Salah satu insiden yang terjadi di zaman Ahok, sebuah metromini menabrak ibu dan anak di Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat pada 16 Desember 2015. Akibatnya, sang anak meninggal dunia di tempat dan sang ibu menderita koma.

Beberapa hari sebelumnya, Metromini menerobos jalur rel kereta di palang Tubagus Angke. Sebanyak 18 orang tewas dalam insiden tersebut.

Ahok yang kala itu sudah bersiap untuk perhelatan Asian Games 2018, membuka rute-rute yang dilayani Metro Mini dan Kopaja untuk mematikannya secara perlahan.

Ia bahkan berjanji, saat Asian Games 2018, tak ada lagi Metro Mini dan Kopaja jelek.

"Nanti semua tamu Asian Games (tahun 2018) datang ke Jakarta enggak ada lagi lihat Metromini jelek di Jakarta," kata Ahok Desember 2016.

Nasibnya kini...

Pada akhirnya, Pemprov DKI Jakarta menoleransi keberadaan Metromini dan Kopaja. Toh, jumlahnya semakin sedikit.

Beberapa kali mereka melakukan aksi lantaran trayeknya diserobot Transjakarta padahal mereka punya izin yang diperpanjang.

Mereka tak sanggup membeli kendaraan baru dan memilih menjual armadanya menjadi rongsokan dan alih usaha.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan pihaknya sebenarnya bisa saja mengandangkan bus-bus yang tak laik jalan ini sesuai dengan Perda Transportasi.

Namun menurutnya, itu terlalu menekan pemilik mobil. Ia pun tetap mengikuti rencana awal untuk mengajak pemilik kendaraan bergabung di bawah Transjakarta.

"Konsep yang akan nanti kita akan terapkan itu bukan ingin menjadi Metromini punah, bukan Kopaja punah. Malah justru, ke depan, kita ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada operator existing untuk tetap melakukan usaha di bidang transportasi," ujar Andri, Minggu (19/8/2018).

Andri mengatakan kebijakan ini sesuai dengan keingin Gubernur DKI Anies Baswedan. Anies disebut ingin tak hanya penumpang yang untung, namun juga sopir dan pemilik armada.

Andri menyakini lambat laun, pemilik kendaraan akan bergabung.

"Ya optimis dong. Harus optimis. Selama niat kita mensejahterakan masyarakat. Ada operator, usaha, ada masyarakat, semua ingin menjadi bagus insya Allah bagus," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/19/13280161/metro-mini-diandalkan-di-asian-games-1962-dilarang-di-asian-games-2018

Terkini Lainnya

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke