"Mbak, saya itu enggak dapat kupon. Enggak dengar kalau sudah pembagian kupon tadi pagi. Kalau tahu ya saya datang," kata Sasminah ketika Kompas.com menghampirinya.
Sasminah mengaku datang dari Losari, Brebes, Jawa Tengah. Ia datang sejak Minggu (19/8/2018) ke Jakarta, khusus untuk berburu daging kurban.
Ia bercerita, suaminya bekerja sebagai Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
"Saya setiap tahun mbak begini. Datang dari kampung ke Jakarta nyari daging. Keluarga saya di kampung kan banyak," ujar dia.
Sasminah mengaku tak hanya mendatangi satu masjid. Setiap idul Adha, ia dan anak sulungnya berkeliling masjid-masjid di Jakarta untuk mencari daging kurban.
"Bisa lima masjid kali kalau kaki masih kuat ngantre. Saya bisa dapat enam kiloan untuk keluarga di kampung," kata dia.
Menurut dia, daging-daging yang diperolehnya itu tak untuk dijual. Ia memasaknya untuk dikonsumsi keluarga besarnya.
Sasminah tak sanggup membeli daging untuk keluarganya. "Bagaimana lagi ya, daging sekilo udah Rp 100.000-an. Kami bisa makan daging kenyang ya kalau ada kurban begini," ujar dia.
Ongkos perjalanannya dari Losari ke Jakarta menggunakan bus sekitar Rp 85.000 sekali jalan.
Ia mengaku berusaha mendapatkan daging sebanyak-banyaknya agar ongkos yang dikeluarkan tersebut sebading dengan perolehan daging.
Kali ini, Sasminah tak mendapatkan kupon. Ia terus menunggu di lokasi pembagian daging kurban untuk mendapatkan daging sisa.
"Biasanya itu ada kabar kalau ada pembagian kupon. Ini enggak dengar saya. Semoga nanti masih sisa," harapnya.
Tak lama kemudian, petugas keamanan meminta para warga yang tak mendapatkan kupon untuk mengantre.
"Alhamdullilah kayaknya ada daging sisa. Sebentar ya mbak saya ngantre dulu," ujar Sasminah sambil berjalan meninggalkan Kompas.com.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/21/16144361/setiap-idul-adha-sasminah-dari-brebes-ke-jakarta-demi-berburu-daging