Para pengunjung hendak membeli berbagai cenderamata bertema Asian Games, diantaranya maskot Bhin bhin, Athung, dan Kaka.
Beberapa orang mengaku kepanasan dan lelah. Namun, mereka tetap berada di jalur antrean demi bisa membeli merchandise yang diinginkan.
Karena banyaknya peminat yang hendak masuk, pengunjung pun harus bergiliran masuk guna menghindari suasana berdesakan di dalam toko.
"Pengunjung di dalam banyak, Mbak. Kalau boleh masuk semua kan bisa berdesakan dan kepanasan. Jadi gantian ya," kata petugas pengamanan bernama Rizal kepada Kompas.com.
Seorang pengunjung dari Malaysia, Ahmad (25), mengatakan ia tertarik untuk memiliki merchandise asli buatan Indonesia. Ia menilai merchandise Asian Games 2018 terlihat unik dan menunjukkan identitas bangsa Indonesia.
"Unik. Indonesia sekali seperti badak ya," kata Ahmad.
"Saya juga ingin membawa cenderamata untuk kawan saya di Kualalumpur. Saya bangga bisa membawa cenderamata dari Indonesia," ujar dia.
Pengunjung lain bernama Fitriyah (28) mengatakan, ia antre untuk membeli boneka Bhin bhin.
"Gak papa deh antre lama yang penting aku dapat boneka Bhin bhin," kata Fitriyah.
"Teman saya nitip boneka Athung juga," tambah Fitriyah.
Inggrid (20) juga rela berpanas-panasan demi mendapatkan merchandise resmi Asian Games 2018.
"Mungkin saya gak bisa datang ke Asian Games lagi empat tahun lagi. Kan tempatnya di China. Mumpung lagi di Indonesia nih, Mbak," kata Inggrid.
Inggrid menambahkan, salah satu cara mendukung Asian Games 2018 adalah membeli merchandise resmi yang dijual panitia penyelenggara atau Inasgoc.
"Kita kan gak bisa bertanding nih, ya dukungan kita beli merchandise resmi dong. Jangan beli yang palsu," ujar Inggrid.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/24/12311581/asian-games-official-merchandise-super-store-diserbu-pengunjung