Salin Artikel

5.000 Tiket Bulu Tangkis Habis Terjual Secara Online Per Hari

"Untuk penonton per hari kita jual 5.000 ya. Itu untuk penonton saja dan hanya bisa dibeli secara online," kata Danny kepada Kompas.com, Jumat (24/8/2018).

Khusus tiket bulu tangkis dan basket 5x5, pembelian hanya bisa dilakukan secara online melalui situs Blibli.com sejak Jumat. Jadi, hari ini panitia sudah tidak melayani penjualan di lokasi untuk pertandingan tersebut.

Hal ini untuk menghindari antrean calon penonton yang mengular di loket pembelian tiket di Gelora Bung Karno, Jakarta Selatan, seperti yang terjadi pada Selasa (21/8/2018) dan Rabu (22/8/2018).

Adapun penelusuran Kompas.com sejak Kamis (23/8/2018), tiket bulu tangkis yang dijual online di Blibli.com sudah ludes terjual. Bahkan, tiket final bulu tangkis perorangan juga sudah habis terjual di Blibli.com.

Danny menyatakan jumlah tiket yang dijual untuk penonton telah disesuaikan dengan jumlah kursi di Istora Senayan.

"Jumlahnya sudah disesuaikan dengan kursi Istora Senayan. Makanya kita selalu cocokkan data tiket dengan Blibli," lanjut Danny.

Selain penonton, Inasgoc juga menyediakan tiket khusus tamu VIP, ofisial, dan atlet sebanyak 2000 tiket.

Pengamatan Kompas.com pada Jumat pukul 12.30 WIB, antrean panjang terjadi di pintu masuk Istora Senayan, Gelora Bung Karno (GBK) untuk mendukung tim bulu tangkis Indonesia hari ini.

Pantauan Kompas.com di lokasi selama 30 menit hingga pukul 13.10 WIB, antrean mengular dari pintu pemeriksaan Istora Senayan.

Beberapa penonton lainnya masih tampak berlarian. Mereka takut tidak diperbolehkan masuk oleh panitia lantaran waktu pertandingan bulu tangkis yang akan dimulai.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/24/14534681/5000-tiket-bulu-tangkis-habis-terjual-secara-online-per-hari

Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke