Salin Artikel

Pidato Pengunduran Diri Sandiaga dan Jokowi Menurut Ketua DPRD DKI

Tahun 2014, Joko Widodo atau Jokowi yang saat itu merupakan gubernur DKI Jakarta menyatakan mundur dari jabatannya untuk ikut Pilpres 2014. Hari Senin (27/8/2018) ini, Prasetio memimpin rapat paripurna pengunduran diri Sandiaga Uno dari jabatan wakil gubernur DKI karena akan maju dalam Pilpres 2019.

Prasetio mengatakan, sulit untuk membandingkan pidato pengunduran diri dua orang itu.

"Susah membedakannya ya karena ketika itu Pak Jokowi sudah bekerja kepada masyarakat dan masyarakat tersentuh. Kalau ini kan baru 10 bulan, tergantung kerjanya sekarang, kita belum lihat kerjanya," kata Prasetio di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Senin.

Waktu Jokowi membacakan pidato pengunduran dirinya dulu, salah satu yang dibahas adalah tentang apa saja keberhasilan Pemprov DKI selama dua tahun dipimpinnya. Prasetio menilai Sandiaga belum bisa banyak menceritakan hal itu karena baru 10 bulan menjabat.

Dia pun berharap wakil gubernur yang baru nanti bisa melanjutkan tugas-tugas yang ditinggal Sandiaga.

"Mudah-mudahan dengan dia mengundurkan diri, pemberhentian ini, nanti penggantinya mungkin bisa melaksanakan tugasnya Pak Sandi," ujar Prasetio.

Sandiaga telah membacakan pengunduran dirinya dalam rapat paripurna DPRD DKI Jakarta. Dia mundur karena telah mendaftar sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2019.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/27/17151491/pidato-pengunduran-diri-sandiaga-dan-jokowi-menurut-ketua-dprd-dki

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke