Salin Artikel

Sopir dan Kernet Bawa Kabur Truk Milik Perusahaan, Kerugian hingga Ratusan Juta

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua orang sopir dan kernet sebuah perusahaan ekspedisi berinisial O dan B membawa kabur sebuah truk bermuatan pasir milik perusahaan tempat bekerjanya pada Jumat (29/6/2018) lalu.

Kapolsek Sunda Kelapa Kompol Netty Siagian menyatakan, O dan B nekat mencuri truk setelah diperintah sosok berinisial M, yang menjadi otak penggelapan.

"Awalnya itu sopir sama kernet bawa truk itu dari perusahaan. Keluar dari perusahaan sambil di jalan, ditelepon lah si M, langsung supirnya yang menghubungi. Ini ada semcam kongkalikong lah," kata Netty, dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (28/8/2018).

Netty menuturkan, O dan B kemudian bertemu di rest area Karang Tengah, Tangerang. Dari sana, mereka membawa truk berisi isi pasir sebanyak 22,56 meter kubik ke Sukabumi.

Mereka mengantar truk tersebut ke orang berinisial S yang membeli truk berwarna hijau itu seharga Rp 90 juta. Dalam perjalanan, O dan B sempat menjual pasir yang dimuat ke orang tak dikenal di kawasan Karawaci.

S yang membeli truk tersebut kemudian menjual lagi ke tersangka berinsial AR. "Tersangka S menjual truk tersebut kepada tersangka AR sebesar Rp 120.000.000," ujar Netty.

Sementara itu, sang pemilik truk melaporkan kehilangan truk ke Polsek Sunda Kelapa pada Kamis (5/7/2018).

Setelah itu, polisi pun langsung melakukan penyelidikan dan penyidikan serta menangkap lima orang tersangka yaitu O, B, M, S, dan AR.

"Satu bulan kita menyelidiki ini, bahkan sampai ke Surakarta, Jawa Tengah, karena kami optimis sekali bisa nengungkap kasus ini. Ditaksirkan kerugian ini kurang lebih Rp 790 juta," kata Netty.

Akibat perbuatannya, kelima tersangka tersebut terancam hukuman maksimal empat tahun penjara dengan pasal yang berbeda-beda.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/08/28/15093131/sopir-dan-kernet-bawa-kabur-truk-milik-perusahaan-kerugian-hingga-ratusan

Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke