JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Kota Jakarta Timur Usmayadi mengatakan, bangunan-bangunan di Jalan Cakung Cilincing, Jakarta Timur, akan digusur untuk proyek normalisasi saluran.
Dia menyebut, normalisasi saluran itu penting dilakukan untuk mengentaskan banjir di wilayah permukiman di Cakung Barat.
"(Untuk) normalisasi saluran, itu banjir di wilayah sebelahnya, di permukiman," ujar Usmayadi, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/9/2018) malam.
Usmayadi memastikan, bangunan-bangunan yang hendak digusur adalah bangunan liar. Warga yang mendirikan bangunan di sana tidak memiliki sertifikat apa pun.
"(Lahan) di atas tanah negara yang digunakan oleh mereka, dibangun bangunan liar oleh mereka," kata dia.
Pemerintah Kota Jakarta Timur, kata Usmayadi, baru melayangkan surat peringatan kedua (SP2) kepada warga untuk mengosongkan bangunan yang ditempati.
Setelah itu, pemerintah akan melayangkan SP3 terhitung tiga hari kerja setelah SP2 terbit.
Usmayadi mengatakan, normalisasi saluran itu ditargetkan rampung tahun ini. Dengan demikian, warga permukiman di sana tidak akan lagi kebanjiran saat musim hujan tiba.
"Kalau kita enggak bongkar (bangunan), masyarakat permukiman di sana kerendam air besok musim hujan. Itu langganan banjir," ucap Usmayadi.
Ada 122 bangunan yang harus dibongkar untuk melancarkan normalisasi saluran di sana. Bangunan-bangunan itu dijadikan tempat usaha, tempat tinggal, dan kontrakan.
Sebelumnya, sejumlah warga Jalan Cakung Cilincing berdemo di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu siang.
Mereka menyebut, tempat tinggal mereka akan digusur untuk pembangunan saluran air.
"Warga Jalan Cacing (Cakung Cilincing) menolak penggusuran dan menolak rusun. Kami berharap tuntutan kami dipenuhi sesuai dengan janji Pak Gubernur," ujar Ketua Aliansi Madura Bersatu, Ahmad, saat berorasi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/06/08063411/bangunan-warga-cakung-cilincing-akan-digusur-untuk-normalisasi-saluran