JAKARTA, KOMPAS.com - Evakuasi terhadap seorang pekerja bangunan yang tertimpa reruntuhan rumah tinggal di Pantai Indah Kapuk akan dilanjutkan Sabtu (14/9/2018), menggunakan alat berat.
Kanit Reskrim Polsek Metro Penjaringan Kompol Mustakim menyatakan, alat berat dibutuhkan karena beton cor-coran yang runtuh sudah terlampau keras.
"Permasalahannya cor-corannya sudah mulai keras dan besinya itu kecil-kecil kan keras sekali. Makanya mau mendatangkan alat berat," kata Mustakim, di dekat lokasi kejadian, Jumat (14/9/2018).
Mustakim menuturkan, alat berat itu akan didatangkan dari Tanjung Priok nanti malam, sedangkan pencarian baru akan dilanjutkan pada Sabtu pagi.
Ia menyatakan, lokasi tertimbunnya pekerja bangunan malang itu sudah bisa ditebak melalui anjing pelacak. Namun, laki-laki bernama Untung itu belum berhasil dievakuasi.
"Terendus sama anjing, tapi dibor-bor enggak tembus. Terendusnya di situ-situ juga, beberapa keliling balik di situ-situ lagi gitu lho," ujar Mustakim.
Adapun pencarian pada Jumat ini telah dihentikan. Pantauan Kompas.com di Gerbang Cluster Ebony, ada tiga unit mobil light rescue pemadam kebakaran yang meninggalkan lokasi.
Selain petugas pemadam kebakaran, seekor anjing pelacak K9 juga diterjunkan untuk memudahkan pencarian.
Pada Kamis (13/9/2018), proyek pembangunan rumah tinggal di kawasan Pantai Indah Kapuk runtuh akibat steger atau perancah yang tidak kuat menyangga beban.
Akibatnya, tujuh orang pekerja bangunan mengalami luka-luka dan satu orang lainnya terperangkap di reruntuhan bangunan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/14/20511391/evakuasi-korban-rumah-runtuh-di-pik-tunggu-alat-berat