Pantauan Kompas.com di lokasi, ada sekitar 10 pedagang yang berjualan dan mendirikan tenda di trotoar tersebut.
Pakaian yang dijual kebanyakan dilipat dan dibungkus menggunakan plastik. Namun, ada juga pakaian yang digantung.
Hal itu mengakibatkan setengah badan trotoar tertutup. Para pejalan kaki yang mengarah ke stasiun atau menuju Blok G terlihat lebih memilih untuk berjalan di jalan yang juga dilalui bus transjakarta explorer dibanding harus bersempit-sempitan saat melintasi trotoar itu.
Salah satu petugas penanganan prasarana dan sarana umum yang tengah berada di lokasi mengatakan, pedagang yang kini berjualan di trotoar, merupakan pedagang yang sebelummya berada di Jalan Jatibaru Raya.
Mereka telah berjualan sekitar sepekan belakangan. Para pedagang pindah karena saat ini di Jalan Jatibaru tengah dilakukan pengerjaan pembangunan proyek skybridge Tanah Abang.
"Itu mereka dari pedagang di jalan. Nah, enggak ada tempat nih, mereka ke trotoar. Gimana ya, Bang, namanya pedagang begitu, bandel," ujar petugas tersebut.
Kompas.com mencoba menanyai beberapa pedagang. Namun, tidak ada pedagang yang bersedia.
Camat Tanah Abang Dedi Arif Darsono berjanji akan menertibkan pedagang tersebut.
"Satpol PP kota dan kecamatan sudah mengingatkan, mereka bandel. Tapi kami nanti akan tertibkan. Tetap kami imbau mereka tidak berdagang kembali di sana," ujar Dedi.
Sejak dimulainya pembangunan skybridge Tanah Abang di kawasan Jatibaru pada 3 Agustus, para pedagang yang berada di sekitar lokasi diminta untuk pindah. Beberapa pedagang diberikan lokasi relokasi.
Namun, banyak pedagang yang diminta untuk tidak berjualan sementara hingga pembangunan skybridge selesai pada 15 Oktober.
Pemprov DKI berasalan tidak memberikan lokasi relokasi karena tidak ada lagi lahan di sekitar Tanah Abang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/19/22040681/pedagang-jatibaru-pindah-berjualan-ke-trotoar-stasiun-tanah-abang-pakai