Salin Artikel

Cek Apartemen Kalibata City, Wali Kota Jaksel Minta Pengelola Tambah CCTV

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mendatangi Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan, Jumat (21/9/2018) siang.

Kedatangan Marullah untuk melihat langsung pengamanan yang dilakukan pihak pengelola Kalibata City terhadap para penghuni dan pengunjung apartemen tersebut.

Hal itu dilatarbelakangi sejumlah kasus prostitusi yang ditemukan terjadi di apartemen tersebut.

Saat tiba, Marullah diajak oleh General Manager Kalibata City Ishak Lopung untuk mendatangi lokasi yang akan dijadikan sebagai posko terpadu pengawasan di Kalibata City.

Posko terpadu merupakan posko yang telah disepakati untuk dibangun guna pengawasan pengunjung dan para penghuni.

Ada dua titik yang disiapkan untuk dijadikan posko, di mana keduanya berada di Tower Green Village Kalibata City.

"Saya lebih senang di depan, enakan di depan. Di sini (lokasi belakang) kayaknya kurang akrab karena posko kita kan untuk melayani warga," ujar Marullah.

Saat mengelilingi tower, Ishak memperlihatkan sistem keamanan yang ada di Kalibata City. Sebelum tamu masuk ke dalam tower, tamu wajib mengisi buku tamu yang ada resepsionis.

Selain itu, lift juga tidak bisa dinaiki sembarangan orang. Harus ada akses yang dimiliki untuk menaiki lift.

Saat berada di lobi lift, Marullah melihat tidak ada kamera CCTV yang terpasang saat memasuki lift. Dia meminta agar seluruh area tersebut dipasangi kamera CCTV.

"Yang di sini belum ada (kamera), bagusnya di sini seperti yang kita minta. Kalau di dalam lift nya saya sudah lihat (kamera CCTV). Nanti kalau ada perubahan di sini dicek ya Pak Lurah," ujar Marullah.

Usai berkeliling, kepada sejumlah wartawan Marullah mengatakan, jika dilihat secara sepintas tidak ada masalah di apartemen tersebut.

Marullah meminta agar pengelola apartemen menjalankan komitmen yang telah disepakati. Salah satunya dengan pemasangan kamera pengawasan CCTV.

Marullah mengatakan, terkait posko terpadu yang disepakati, akan segera dibangun oleh pengelola Kalibata City paling lama 1 bulan terhitung dari hari ini.

Di posko itu akan berkumpul petugas kepolisian, TNI, Imigrasi, dan lembaga lain yang dirasa diperlukan untuk mengawasi dan memberikan informasi kepada penghuni apartemen.

"Secara umum ngelihat kasat mata enak kok. Tapi kami mendapatkan informasi seperti itu. Bagi pemerintah, perlu melindungi warga, jangan sampai warga yang ada di sini dirugikan. Rumahnya dibeli mahal-mahal tapi ada image yang kurang enak," ujar Marullah.

Polisi beberapa kali mengungkap kasus prostitusi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.

Kasus terakhir terjadi pada 2 Agustus, lalu di mana polisi mengamankan 32 orang pekerja seks komersial (PSK). Lima di antara mereka berusia di bawah 18 tahun atau masuk kategori anak-anak.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/21/17121921/cek-apartemen-kalibata-city-wali-kota-jaksel-minta-pengelola-tambah-cctv

Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke