"Jadi satu kamar itu bisa sampai 30 WBS. Mereka itu tidurnya ibarat pepes karena saking banyaknya," kata Kasubag Tata Usaha PSBL I Cengkareng, Arlina Meyrani, Jumat (21/9/2018).
Ia menyebutkan, kelebihan daya tampung tertinggi pernah terjadi pada 2017 dengan jumlah WBS 900 orang. Selanjutnya, WBS tidak pernah kurang dari batas daya tampung dan malah makin meningkat.
"Ini kan punya pemerintah jadinya kami tidak boleh menolak apabila ada yang ingin masuk di sini. Kami tetap upayakan semaksimal mungkin asalkan makan dan obat untuk WBS ini tercukupi," kata Arlina.
Panti tersebut menjadi tempat perawatan bagi WBS terlantar yang dinyatakan sebagai Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK) dan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).
"Kebanyakan memang karena masalah ekonomi seperti pengganggur atau tak punya uang. Karena kan yang ditampung di sini adalah yang terlantar jadi memang karena terbentur ekonomi," ujar Arlina.
Para WBS yang ditampung di sana dibuatkan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit yang ditunjuk. Rumah sakit yang dirujuk adalah RSJ Dr. Soeharto Heerdjan Grogol dan RSKD Duren Sawit.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/21/19030631/daya-tampung-terlampaui-warga-panti-sosial-cengkareng-tidur-seperti-pepes