Salin Artikel

Seorang Penumpang Disebut BAB di Dalam Gerbong KRL Arah Bekasi

@catterpink menyebutkan, seseorang yang tidak diketahui identitasnya telah melakukan buang air besar (BAB) di dalam gerbong kereta.

Kathleen sebagai pemilik akun @catterpink, Jumat ini, mengatakan, saat itu ia berada di KRL dari Jakarta ke Bekasi dan duduk di bangku di gerbong 10 yang merupakan gerbong khusus perempuan.

Tak lama di dalam gerbong dia dan para penumpang lainnya mencium bau yang kurang sedap.

"Terus taunya pada berdiri nih orang-orang, terus menjauh dari satu bangku. Katanya ada yang BAB," ujar Kathleen.

Namun saat itu, orang yang melakukan BAB itu ternyata sudah turun.

"Orang yang duduk di bangku itu sudah turun di Manggarai, mungkin dia engga enak juga karena tercium bau tak sedap," kata dia.

Karena bau, para penumpang lain sontak membuka jendela demi mengurangi bau. Para penumpang yang tak tahan bau, sebagian pindah ke gerbong lain.

Menurut Kathleen para penumpang perempuan lainnya juga menyiram air di bangku tersebut dengan menggunakan air minum.

Para penumpang juga melaporkan hal itu kepada para petugas.

Akun @commuterline, yang merupakan akun Twitter resmi milik PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), pun menyampaikan permohonan maaf dan menginformasikan bahwa bangku itu sudah dibersihkan.

"Selamat pagi. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ibu alami, dapat kami sampaikan perihal adanya kotoran di dalam rangkaian KRL telah ditindaklanjuti oleh unit terkait," tulis akun @commuterline, Jumat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/28/12051681/seorang-penumpang-disebut-bab-di-dalam-gerbong-krl-arah-bekasi

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke