"Sebagian, baru 100 (pedagang) target kita rencananya," ujar Yoory saat dihubungi, Kamis (11/10/2018).
Ia menjelaskan, kios-kios yang akan ditempati para PKL berukuran 1,5 x 2 meter. Kios-kios itu berada di tengah skybridge, sementara sisi kiri dan kanannya digunakan untuk pejalan kaki.
"Itu lebarnya yang buat jalan sekitar 3 meter di kanan dan 3 meter di kiri. Jadi kiosnya ada di tengah," kata Yoory.
Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta Adi Ariantara menyatakan, Pemerintah Kota Jakarta Pusat tengah mengundi 100 kios untuk 446 PKL yang berhak menempati kios itu terlebih dahulu. Sebanyak 446 PKL itu telah didata dan sementara waktu berjualan di Jalan Jatibaru.
"Kalau yang 100 (PKL) itu hari ini wakil wali kota (Jakarta Pusat) sedang memimpin pengundian," kata Adi saat dihubungi terpisah.
Walau akan dioperasikan pada 15 Oktober, pembangunan skybridge Tanah Abang belum sepenuhnya rampung. Pembangunannya baru mencapai 75 persen.
Bagian skybridge yang bisa digunakan mulai 15 Oktober baru dari sisi Stasiun Tanah Abang menuju Blok G Pasar Tanah Abang. Sementara bagian dari stasiun menuju Jalan Jatibaru Bengkel ditargetkan rampung pada 30 Oktober.
Pembangunan skybrige merupakan bagian dari rencana penataan kawasan Sentra Primer Tanah Abang. Skybrige itu akan terintegrasi dengan Pasar Blok F dan G, serta Stasiun Tanah Abang hingga halte transjakarta.
Selain berfungsi untuk memecah sirkulasi pejalan kaki dari stasiun, skybrige juga dibangun untuk menampung pedagang kaki lima yang memadati Jalan Jatibaru.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/11/17045911/100-pkl-bisa-tempati-kios-di-skybridge-tanah-abang-mulai-15-oktober