Rosiana mengatakan, informasi mengenai ciri-ciri pelaku tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan tiga saksi.
"Ada dua orang yang melempar itu, tingginya 160-170 cm pakai jaket hijau, celana panjang, ada yang pakai kaos putih. Salah satu pelaku kurus, satunya agak gemuk, umurnya 24-25 tahun," ujar Rosiana ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (17/10/2018).
Berdasarkan keterangan saksi, sebelum terjadi perusakan, ada 50 motor berjalan beriringan melintasi kawasan tersebut.
"Nah, ada salah satu warung yang buka karena baru saja menerima pesanan, order pagi. Dia keluar rumah makan. Setelah keluar dia suruh masuk, lalu dilempar batu, enggak kena dia tapi kena kulkas kaca yang ada isi es itu," kata dia.
Ia mengatakan, pelaku langsung melarikan diri setelah melempar ke arah rumah makan.
Polisi masih mengejar pelaku yang menyebabkan kerusakan rumah makan tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Camat Cempaka Putih Andri Ferdian mengatakan, ada dua rumah makan dan satu mobil yang dirusak.
Kedua rumah makan khas Manado itu yakni Rumah makan tersebut yakni Rumah Makan Andy Watung dan Rumah Makan Bunaken. Etalase rumah makan rusak.
Dari hasil penelusuran sementara, diduga pelakunya adalah gerombolan laki-laki bermotor. Mereka bahkan sempat mengancam orang di sekitar.
Penyerangan ini viral di media sosial. Akun twitter @Aryprasetyo berkicau perusakan ini imbas penolakan tokoh agama di Manado.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/17/14562141/polisi-beberkan-ciri-ciri-perusak-rumah-makan-manado-di-cempaka-putih