Salin Artikel

Siapa Pemilik Switch Auto pada Kasus Peluru Nyasar ke Gedung DPR?

Pada rekonstruksi yang digelar Jumat lalu, polisi menghadirkan seorang saksi bernama Hadi Sugiardjo. Menurut keterangan polisi, Hadi adalah petugas lapangan atau caddy yang menawarkan switch auto kepada salah satu tersangka bernama Imam Aziz Wijayanto.

Dalam adegan-adegan rekonstruksi Hadi tampak memasangkan switch auto ke senjata api jenis Glock 17 yang disewa tersangka.

Alhasil, senjata yang semula berjenis semi-automatic tersebut berubah menjadi senjata automatic yang dapat menembakkan peluru secara bertubi-tubi hanya dalam sekali tekan pelatuk.

Tersangka yang kaget tak sengaja mengarahkan tembakannya ke atas dan peluru-peluru pun  menembus ruangan di lantai 6, 9, 10, 13, 16 Gedung DPRD serta mengenai kaca lantai 20.

Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, tindakan menawarkan switch auto petugas lapangan tersebut melanggar aturan.

"Dari organisasi kami, Perbakin itu pelanggaran. Aturannya tidak boleh senjata otomatis digunakan untuk olah raga," kata Setyo di Lapangan Tembak Senayan, Jakarta Pusat, Jumat.

Polisi kemudian kembali melakukan pemeriksaan terhadap Hadi untuk memastikan apakah perbuatan Hadi mengandung unsur pidana.

Pengakuan Hadi

Kasubdit Ranmor Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Sapta Maulana mengatakan, kepada polisi Hadi mengaku menemukan switch auto itu beberapa hari sebelum kejadian peluru nyasar.

"Dia (Hadi) tidak ingat harinya, tapi dia mengaku menemukan perangkat itu beberapa hari sebelum kejadian di sekitar lapangan tembak. Jadi pengakuannya perangkat itu bukan miliknya," ujar Sapta di Mapolda Metro Jaya, Senin kemarin.

Sapta melanjutkan, Hadi mengaku sempat mengumumkan penemuan switch auto itu kepada pengunjung lapangan tembak tetapi tak ada yang mengaku sebagai pemilik. Hadi kemudian menyimpan switch auto tersebut.

"Nah barulah ketika tersangka latihan Hadi menawarkannya untuk mencoba switch auto. Pengakuannya baru ditawarkan kepada tersangka saja, namun akan terus kami dalami," lanjut dia.

Menurut Sapta, meski hanya menawarkan switch auto, petugas lapangan tersebut tetap melanggar aturan.

Meski demikian hingga saat ini status petugas itu hingga saat ini bukan tersangka.

Hingga saat ini polisi telah memeriksa 10 orang saksi. Saksi terakhir berinisial Y yang juga petugas lapangan yang berada di lokasi saat kejadian.

"Kami juga akan memeriksa berbagai pihak termasuk pihak Perbakin untuk membuat terang kasus ini," ujar Sapta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/23/08435881/siapa-pemilik-switch-auto-pada-kasus-peluru-nyasar-ke-gedung-dpr

Terkini Lainnya

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Anggota Polisi Bunuh Diri, Psikolog Forensik: Ada Masalah Kesulitan Hidup Sekian Lama...

Megapolitan
Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Warga Sebut Pabrik Arang di Balekambang Sebelumnya Juga Pernah Disegel

Megapolitan
Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Pengelola Sebut Warga Diduga Jual Beli Rusun Muara untuk Keuntungan Ekspres

Megapolitan
Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Nama Andika Perkasa Masuk Bursa Cagub DKI 2024, Pengamat: PDI-P Harus Gerak Cepat

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Kematian Brigadir RAT, Kompolnas: Sudah Tepat karena Kasus Bunuh Diri

Megapolitan
Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk 'Liquid'

Pengedar Narkoba yang Ditangkap di Depok Konsumsi Ganja Berbentuk "Liquid"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke