Adapun pencarian dilakukan dengan menggunakan sekitar 30 kapal dari TNI, Polri, Basarnas, dan lainnya.
"Kendala saya rasa tidak ada, tadi malam kita ada penyelaman, tapi kalau penyelaman dan alat itu tidak kendala, mungkin cuaca dan jarak pandang bawah air terbatas," kata Nugroho, di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa.
Nugroho mengatakan, Tim SAR gabungan akan melaksanakan pencarian selama 24 jam berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Ia pun berharap selama proses pencarian ke depan tidak menemui kendala.
"Kendala yang tadi mudah-mudahan (aman). (Karena) info dari BMKG cuaca bagus, supaya (kami) maksimal dalam melaksanakan tugas ini," kata dia.
Sementara itu, pada hari ini, tim SAR gabungan telah memasang alat pencarian di sejumlah kapal seperti alat 'multibeam echo sounder' dan 'scan sonar'.
Peralatan untuk pencarian bawah laut akan dilengkapi pada pencarian hari ke-3 pada Rabu (1/11/2018), sekaligus memperlebar pencarian hingga 15 mil laut.
Hingga Selasa ini, tim pencari telah mengirimkan 37 kantong jenazah ke RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, untuk dilakukan identifikasi korban.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin pagi.
Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, 2 bayi, serta 7 awak pesawat lainnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/30/20441761/pencarian-korban-lion-air-basarnas-sebut-jarak-pandang-di-bawah-air