Pada pencarian hari ketiga, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, proses pencarian menemukan titik terang karena tim SAR gabungan mendeteksi benda berukuran besar yang diduga fuselage atau bagian badan pesawat.
"Pagi hari ini saya mendapatkan penjelasan dari Kabasarnas tentang titik terang adanya dugaan kuat adalah bagian dari fuselage 610 itu sudah ditentukan koordinatnya," kata dia.
Kompas.com berkesempatan melihat langsung proses pencarian tersebut menggunakan KRI I Gusti Ngurah Rai yang mengangkut Panglima TNI dan Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya M Syaugi.
Pantauan sejak Rabu siang hingga sore, cuaca di lokasi pencarian terbilang cerah berawan. Angin juga tidak terlalu kencang sehingga ombak tidak terlalu tinggi.
Serpihan-serpihan pesawat yang sebelumnya tergenang di permukaan laut sudah hilang. Permukaan laut pun tampak biru bersih.
Kompas.com bersama awak media lain sempat mendekati titik yang diduga tempat ditemukannya badan pesawat itu. Pelampung berwarna putih dipasang di titik-titik itu.
Terlihat sedikitnya tiga kapal kecil yang mengangkut para penyelam. Setidaknya ada tiga orang penyelam yang tampak menceburkan diri ke laut.
Kapal-kapal kecil itu didatangkan dari berbagai instansi, mulai dari Badan SAR Nasional, Denjaka TNI AL, dan Komando Pasukan Katak TNI AL.
Selain itu, ada KRI Rigel yang melacak keberadaan badan pesawat menggunakan sistem sonar mereka.
Begitu pula dengan Kapal Riset Baruna Jaya I milik Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi.
Hingga Selasa sore pukul 16.05 WIB, belum ada keterangan resmi dari Panglima TNI maupun Kepala Basarnas.
Keduanya masih berada di Kapal Baruna Jaya demi memantau jalannya proses pencarian.
Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin pagi.
Pesawat itu mengangkut 178 orang dewasa, 1 anak, 2 bayi, serta 2 pilot dan 6 awak pesawat lainnya.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/10/31/18252191/mengikuti-proses-pencarian-badan-lion-air-di-perairan-karawang