Corporate Communications Lion Air Ramaditya Handoko mengatakan, peningkatan jumlah keluarga korban yang datang ke Hotel Ibis disebabkan posko Bandara Halim sudah dialih fungsikan menjadi tempat distribusi logistik.
"Karena semua keluarga korban sudah terdata juga, jadi posko Halim sudah tidak layani lagi, jadi keluarga pada ke sini (Hotel Ibis)," kata Rama saat ditemui Kompas.com di Hotel Ibis, Kamis (1/11/2018).
Berdasarkan pantauan Kompas.com, dari pukul 13.30 WIB hingga pukul 18.30 WIB, keluarga korban terus berdatangan memenuhi lobby hotel tersebut.
Adapun jumlah keluarga korban yang menginap di Hotel Ibis dari hari pertama hingga hari keempat terus berubah-ubah. Namun untuk hari keempat terjadi lonjakan jumlah keluarga korban yang menginap di sana.
Lion Air sebelumnya memang menyediakan fasilitas penginapan bagi keluarga korban. Penginapan tersebut tersebar di tiga hotel, yakni Hotel Ibis Cawang, Hotel Fudicia Pondok Gede, dan Hotel Aliya Matraman.
"Di hotel Ibis ini sekarang ada 88 kamar terisi keluarga korban. Waktu hari pertama itu ada 80-an kamar, hari kedua turun jadi 50-an kamar, hari ketiga turun lagi jadi 41 kamar, jadi fluktuatif ya," ujar Rama.
Sementara itu, di Hotel Fudicia terisi 2-3 kamar dan Hotel Aliya terisi 2-5 kamar.
Posko-posko yang disediakan Lion Air didirikan untuk memberi akomodasi kepada keluarga korban sekaligus sebagai pusat informasi terbaru seputar proses identifikasi korban Lion Air PK-LQP. Sekitar 150 pegawai Lion Air turut tersebar di dua posko tersebut untuk melayani keluarga korban.
Pesawat Lion Air PK-LQP dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang terjatuh sesaat setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (29/10/2018), pagi.
Pesawat itu terjatuh setelah mengudara selama sekitar 13 menit. Selepas 13 menit mengudara, tidak ada komunikasi lagi antara awak pesawat dengan tower maupun operation center Lion Air.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/01/19531591/keluarga-korban-lion-air-pk-lqp-terus-datangi-posko-di-ibis-cawang