"Untuk proses pencarian melalui udara, disiapkan lima helikopter yang akan menyisir perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat seluas 190 NM2," ujar Danang, Jumat (2/11/2018).
Danang menjelaskan, lima helikopter itu terdiri dari satu unit HR-1519, satu unit HR-1301, satu unit NBO–105, satu unit NBO-105 Polri dan satu unit Dauphin Polri.
Danang menambahkan, dikerahkan pula 45 unit kapal milik Basarnas dan Kementerian Perhubungan untuk pencarian melalui jalur laut.
Proses pencarian itu fokus pada tiga daerah prioritas.
"Luas area pencarian bawah air 270 NM2 antara lain daerah prioritas 1A bawah air dengan kapal Baruna Jaya serta daerah prioritas 1B dengan kapal Dunamos," kata Danang.
"Daerah prioritas 2 untuk pencarian permukaan air seluas 360 NM2 yang dioperasikan 40 kapal dari Basarnas, Kementerian Perhubungan, Polair, KPLP, Bea Cukai dan Pertamina," lanjut dia.
Nantinya, jenazah yang telah ditemukan akan dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur, dengan 24 unit ambulans.
"Untuk unsur penanganan di darat tersedia 24 unit ambulans yang terdiri dari tujuh unit dari Polri, PMI enam unit, serta 11 unit instansi lainnya," kata Danang.
Seperti diketahui, tim Basarnas telah menerima 65 kantong jenazah hingga Kamis (1/11/2018) pukul 19.00.
Tim DVI RS Polri telah mengidentifikasi satu jenazah atas nama Jannatun Cintya Dewi yang merupakan pegawai Kementrian ESDM.
Jenazah Jannatun telah diserahkan ke keluarga dan dimakamkan di Sidoarjo, Jawa Timur.
Sebelumnya, Lion Air JT 610 rute Cengkareng-Pangkal Pinang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018) pagi.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/02/12021071/5-helikopter-dikerahkan-cari-lion-air-jt-610-di-tanjung-karawang