Salin Artikel

Kecupan Terakhir Korban JT 610 untuk Anaknya Sebelum ke Pangkal Pinang

Di kediamannya di Jalan KH Mohammad Dahlan RT 06 RW 05, Beji, Kukusan, Depok, Jawa Barat tidak terlihat bendera kuning. Tenda-tenda pun tidak di pasang di halaman rumahnya, menandakan harapan masih ada kabar baik yang ia dapatkan tentang kondisi istrinya.

Selama ini, Yul bekerja di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pangkal Pinang sebagai auditor sejak tahun 2016.

Rutinitas tiga tahun pulang pergi Depok-Pangkal Pinang membuatnya meninggalkan kedua anaknya di rumahnya di Beji Depok yang sekaligus menambah kerinduan terhadap buah hatinya.

Kerinduannya itu ia lepaskan seminggu sekali untuk berkumpul dengan suami dan dua anaknya.

“Seminggu sekali dia pulang luangkan waktu untuk kumpul keluarga, kami jalan-jalan berempat,” ucap Eddy.

Yul juga selalu rutin mengajak anak-anaknya untuk berenang di kolam renang yang berada di dekat rumahnya.

“Kalau renang mah dia enggak pernah absen tiap minggunya. Dia selalu ajak anak-anak renang,” kenang Eddy.

Satu keinginan Yul yang Eddy ketahui ialah dapat berkumpul bersama keluarganya setiap hari, yang tidak dapat dilakukan sejak bertugas di Pangkal Pinang.

Eddy mengatakan, Yul juga ingin melanjutkan kuliah S3 di Universitas Indonesia tahun depan supaya dapat sekaligus mengurus dua buah hati dan suaminya.

“Rencananya dia ingin meneruskan kuliah di UI jadi bisa dekat rumah dan dekat dengan keluarga. Itu sih yang pernah dia ucapkan," kenangnya.

Sebelum menuju kembali ke Pangkal Pinang, Yul terbiasa mencium kening kedua anaknya, Raissa (10) dan Yudistira (3) yang biasanya masih tidur.

“Sebelum berangkat ke Pangkal Pinang ia cium kening anaknya untuk pamit sama anak-anaknya yang lagi tidur,” ucap Eddy.

Namun, ia tak menyangka ciuman sang istri untuk anak-anaknya kala itu jadi tanda pamit terakhir karena sampai saat ini belum ada kepastian mengenai kabar istrinya.

“Update terakhir itu foto istri saya sudah ditemukan oleh tim Basarnas di permukaan laut kala itu, hanya belum dapat kepastian jelas keadaannya gimana,” ucap Eddy.

Pihaknya pun telah memberikan hasil tes DNA, sikat gigi, dan beberapa persyaratan identifikasi lainnya ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

“Saya sudah memberikan semua persyaratannya ke RS Polri, tinggal menunggu saja, karena prosesnya kan memang membutuhkan waktu lama ya, tidak satu dua hari selesai, jadi memang harus bersabar,” ucap Eddy.

Eddy mengatakan, apa pun kabar yang didapat dari RS Polri, ia sudah ikhlas.

“Saya sudah ikhlas, semoga tim tidak ada kesulitan saat identifikasi istri saya,” ucap Eddy.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/02/12484301/kecupan-terakhir-korban-jt-610-untuk-anaknya-sebelum-ke-pangkal-pinang

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke