Tiga titik tersebut ialah Jalan KH Noer Ali, Kalimalang yang tepatnya di bawah kolong tol JORR, Bekasi Barat; Jalan R.A Kartini, Bekasi Timur; dan Jalan Raya Taman Narogong Indah, Bekasi Timur.
"Kalau rawan genangan yang paling parah tiga titik itu saja, tingginya relatif dari 30-40 cm," kata Eddy saat dihubungi Kompas.com, Selasa (6/11/2018).
Eddy menambahkan, ketiga titik jalan rawan genangan air itu kerap membuat arus lalu lintas terhambat dan menimbulkan kemacetan.
"Kalau intensitas hujannya tinggi, itu bisa ada genangan air langsung," ujar Eddy.
Menurut Eddy, penyebab ketiga titik jalan tersebut sering tergenang karena sistem drainase yang tidak berjalan baik. Drainase yang mampet membuat aliran air terhambat dan menimbulkan genangan di tiga titik jalan tersebut.
"Ada genangan air, kami berkoordinasi dengan (Dinas) PUPR supaya disedot, cuma (masih) tetap menghambat perjalanan. Di (Jalan) Kartini juga sama (masalah) drainase ya, (tergenang saat) hujannya terlalu deras," ucap Eddy.
Untuk mengantisipasi arus lalu lintas yang berpotensi terhambat, pihak BPBD akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan untuk mengalihkan arus lalu lintas jika terdapat genangan air.
"Kalau hujan intensitas tinggi 1 jam atau 2 jam tidak reda, kami kirim pasukan ke sana untuk mengecek ketinggian genangan di bawah jembatan. Kalau tinggi ya kami koordinasikan dengan Dishub agar sebagian kendaraan tidak melewati jalan tersebut," pungkas Eddy.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/06/15581701/ini-titik-rawan-genangan-di-bekasi-dan-berpotensi-hambat-lalu-lintas