Salin Artikel

Melihat Hasil Karya Seni Para Napi di Kota Tua

Puluhan siswa taman kanak-kanak berbaris di depan pintu gerbang dan dipandu memasuki gedung yang terletak di samping Museum Fatahillah tersebut.

Hari ini merupakan hari terakhir penyelenggaraan pameran karya seni para narapidana (napi) bertajuk Hope Art Exhibition. Pameran digelar sejak 31 Oktober 2018.

Saat masuk gedung pameran, pengunjung akan melihat sebuah instalasi berbentuk sepeda motor yang terbuat dari 7.000 lintingan kertas koran yang disatukan dengan lem kertas dan lem super.

Tampilannya membuat takjub, pasalnya tiga orang napi sebagai pencipta instalasi ini sangat memperhatikan detail sehingga instalasi sangat menyerupai sepeda motor.

Tak hanya instalasi sepeda motor, lintingan koran pun disusun menyerupai manusia, kapal pesiar, pesawat, hingga rumah adat.

Di sekeliling gedung pameran, sejumlah karya seni yang dibuat napi wanita dari berbagai rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan di Indonesia ditampilkan.

Salah satunya seni rajut amigurumi. Amigurumi merupakan seni rajut tiga dimensi yang dibuat dengan pola-pola tertentu sehingga menyerupai bangun-bangun berbentuk unik.

Tentu pembuatannya memerlukan kreativitas, ketelitian, dan waktu yang tidak singkat.

Dalam pameran ini ditampilkan karya amigurumi berbentuk ubur-ubur warna-warni dengan ukuran yang besar dan jumlahnya cukup banyak.

Ubur-ubur digambarkan sebagai wujud kebebasan berkarya seni di tengah proses hukum yang harus dijalani para napi.

Karya ini dibuat dengan bahan dasar benang jenis polyester oleh 35 orang napi dari lembaga pemasyarakatan di Malang.

Tak hanya itu, berbagai kesenian lain seperti lukis, sulam, robot dari kemasan korek gas, Al-Quran raksasa, hingga batik dipamerkan dalam acara ini.

Seorang pegawai Ditjen PAS Kemenkumham, Dimas menuturkan, melalui pameran ini pihaknya ingin menampilkan sisi lain dari rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan.

Bahwa lapas dan rutan tak turut memenjarakan potensi seni para napi.

"Kami beri para napi kesempatan untuk berkreasi. Kami fasilitasi dengan keterampilan-keterampilan seni sehingga pada saat sudah bebas nanti para napi dapat menggunakan kemampuannya untuk mencari nafkah," ujarnya, Rabu.

Ia menuturkan, beberapa napi telah mempunyai keterampilan seni sebelum menjalani masa hukuman.

Mereka diperbantukan sebagai pelatih untuk napi lain yang belum memiliki keterampilan seni.

"Banyak karya yang ditawar mahal oleh kolektor. Ada banyak karya yang sudah terjual. Tentunya napi juga memperoleh penghasilan dari sini," lanjutnya.

Dimas menuturkan, acara ini merupakan kerja sama antara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan Second Chance Foundation, yayasan yang bergerak dalam pendampingan pembinaan napi selama menjalani masa hukumannya.

Menurut Dimas, pameran ini merupakan yang keenam kalinya digelar.

Sebelum diselenggarakan di Museum Seni Rupa, pameran serupa telah diselenggarakan di berbagai tempat antara lain gedung The East, Grand Indonesia Shopping Mall, dan Jakarta Convention Center Hall Senayan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/07/12260671/melihat-hasil-karya-seni-para-napi-di-kota-tua

Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke