Salin Artikel

Kolektor Tawar Karya Seni Buatan Napi dengan Harga Tinggi di Kota Tua

Salah satunya karya lukis pada jaket buatan napi LP Cipinang dalam pameran seni "Hope Art Exhibition" di Gedung Seni Rupa dan Keramik, Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, pada 31 Oktober hingga Rabu (7/11/2018).

"Ada yang tawar jaket ini Rp 3,5 juta. Ini dilukis tangan, tetapi karena jumlahnya terbatas, kami masih tahan dulu," ujar Dimas ketika ditemui, Rabu.

Ia melanjutkan, ada sebuah lukisan yang telah terjual Rp 10 juta.

Karya tersebut berupa seni lukis tiga dimensi berukuran 0,5x1,5 meter persegi buatan para napi Lapas Cipinang.

"Lukisan ini bisa menimbulkan kesan yang berbeda jika dilihat dari berbagai sudut dan bisa menampilkan efek seperti bergerak. Pernah ada yang beli Rp 10 juta oleh kolektor untuk lukisan semacam ini," tuturnya.

Para napi akan memperoleh keuntungan dari penjualan karya seni menurut ketentuan yang telah disepakati.

Melalui pameran ini, para napi diharapkan dapat mengembangkan potensi diri sebagai bekal saat bebas dari masa hukuman.

Acara ini merupakan kerja sama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan Second Chance Foundation, yayasan yang bergerak dalam pendampingan pembinaan napi selama menjalani masa hukuman.

Sebelum diselenggarakan di Museum Seni Rupa, pameran serupa telah diselenggarakan di berbagai tempat antara lain Gedung The East, Grand Indonesia Shopping Mall, dan Jakarta Convention Center Hall Senayan.

Pameran ini juga menampilkan karya seni lain seperti seni patung dari susunan lilitan kertas koran, rajut, sulam, robot dari kemasan korek gas, Al-Quran raksasa, hingga batik.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/07/12590871/kolektor-tawar-karya-seni-buatan-napi-dengan-harga-tinggi-di-kota-tua

Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke