Salin Artikel

"Bapak Saya Sudah Enggak Ada, Saya Pasrah, tetapi Pelakunya Harus Dihukum..."

H berharap pelaku mendapat hukuman yang setimpal dengan apa yang dilakukannya terhadap JST.

"Saya rasa itu ya polisi bisa bekerja. Bapak saya sudah enggak ada, saya enggak bisa...Itulah saya pasrah, tetapi harus ada hukuman," ujar H saat dihubungi Kompas.com, Kamis (8/11/2018).

H yakin, kematian ayahnya karena dibunuh. Hal tersebut terlihat dari kondisi jenazah JST saat ditemukan.

Jenazah JST ditemukan dengan tangan dan kakinya yang terikat di sekitar Sungai Ciracap, Kelurahan Kuta Baru, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Rabu (7/11/2018).

Selain itu, ada batu pemberat yang diduga untuk menenggelamkan jenazah ke sungai.

Saat ditemukan, pria yang diperkirakan telah tewas selama dua hari itu mengenakan kemeja garis-garis berwarna ungu, celana panjang kain berwarna hitam, dan tali pinggang berwarna hitam.

Pihak keluarga H yakin bahwa jenazah tersebut merupakan anggota keluarganya, JST, yang tak pulang sejak 5 November.

Sebelum menghilang, JST yang berprofesi sebagai sopir taksi online dari Grab itu mengantarkan seorang penumpang berinisial Y dari Duta Harapan Indah, Jakarta Utara menuju Kapuk Pasar Alam, Jakarta Barat. Pukul 22.44, ponsel JST tidak aktif.

Kapolsek Pasar Kemis Kompol Ucu Syarifulloh membenarkan bahwa jenazah pria yang ditemukan mengambang di sekitar Sungai Ciracap merupakan sopir taksi online berinisial JST yang dikabarkan menghilang sejak Senin pekan ini.

"Sudah ada titik temu. Keluarga korban sudah datang. Iya yang (sopir taksi) online," ujar Ucu saat dikonfirmasi Kompas.com.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/08/19014621/bapak-saya-sudah-enggak-ada-saya-pasrah-tetapi-pelakunya-harus-dihukum

Terkini Lainnya

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke