Salin Artikel

6 Rumah Terisolasi akibat Proyek Tol Serpong-Cinere

Dari pantuan Kompas.com, Rabu (14/11/2018), enam rumah itu terlihat "terjepit". Di depan rumah terdapat galian proyek pembangunan jalan tol. Di belakang rumah itu terdapat tanah yang tinggi.

Lokasi enam rumah itu berada lebih rendah dibanding kawasan proyek. Jika hujan, air kerap meluap hingga masuk ke perumahan warga.

Jalan menuju permukiman tersebut juga rusak disebabkan proyek pembangunan.

Seorang warga, Jumbadi, mengatakan awalnya ada 24 kepala keluarga (KK) yang tinggal di kawasan itu. Namun, pada 2017, 18 rumah telah dibebaskan. Pembebasan dilakukan seiring dengan dimulainya pengerjaan proyek jalan Tol Serpong-Cinere.

"Awalnya 24 KK. Rumahnya mengelilingi daerah ini. Tapi sekarang tinggal 6 saja," ujar Jumbadi.

Ia mengatakan, dari pembicaraan dengan penanggung jawab proyek, PT Waskita, semua rumah akan dibebaskan. Semua warga yang tinggal di kawasan itu bahkan telah mengurus dokumen yang diminta ke pihak kelurahan. Warga dijanjikan untuk dibeli tanahnya Rp 3 juta per meter.

Namun, hingga proyek jalan tol mulai dikerjakan, hanya 18 rumah yang dibebaskan.

Jumbadi berharap penanggung jawab proyek mau membebaskan tanah mereka. Proyek pembangunan tersebut membuat aktivitas warga yang tersisa di kawasan itu menjadi sulit.

Selain jalan yang rusak, pembangunan jalan tol juga mengakibatkan kawasan tersebut rentan banjir.

Jumbadi mengatakan, September lalu, saat hujan, perumahan warga terdampak banjir. Sebabnya aliran pembuangan air yang dibuat oleh penanggung jawab proyek terlalu kecil.

"Kami sama-sama ngajuin surat-suratnya diminta kelurahan, semuanya. Kami kena (dibebaskan), ada kok gambarnya. Tapi sekarang enggak kena (tidak dibebaskan)," ujar Jumbadi.

"Kalau bisa ya dikenakanlah. Khawatir juga (jika banjir)," kata Jumbadi.

Hal serupa disampaikan Mulyono. Mulyono berharap agar rumah miliknya juga segera dibebaskan. Ia menilai kondisi di permukiman tersebut sudah tidak laik.

"Kalo ngeliat sikonnya seperti itu saya ingin dibebaskan. Insya Allah ingin nyusul teman-teman saya yang sudah buat komplek baru. Kondisinya kami ini terjepit. Jelas nanti tidak akan aman," ujar Mulyono.

Lurah Bambu Apus, Subur mengatakan, sebelum jadi proyek Tol Serpong-Cinere, kawasan tersebut merupakan area persawahan yang kerap banjir. Namun pengerjaan tol membuat aliran pembuangan air di kawasan tersebut terganggu.

Subur mengatakan, pihaknya telah meminta penanggung jawab proyek yaitu PT Waskita dan PT Cinere Serpong Jaya (CSJ) membangun saluran air. Pihak kelurahan juga meminta agar penanggung jawab proyek membebaskan enam rumah tersebut.

"Nah dulu ada beberap rumah, jadi sisanya enam enggak kena (pembebasan lahan). Saya sudah beberapa kali ngecek dan minta pihak tol bikinin saluran air. Intinya kami sudah mediasi, saya sudah ngajak Waskita dan CSJ," ujar Subur.

"Karena tol belum kelar jadi ada warga yang jalannya kena. Kan khawatirkan, kasihan juga. Saya berharap itu kalau bisa dikenakan lagi (dibebaskan)," ujar Subur.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/14/20592131/6-rumah-terisolasi-akibat-proyek-tol-serpong-cinere

Terkini Lainnya

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke