Salin Artikel

Menengok Fasilitas Rusun Promoter Polri di Jakarta Barat

Selain itu, rusun tersebut berdiri di lahan seluas 15.302 meter persegi dengan bersusun 17 lantai. Adapun jumlah hunian sebanyak 255 unit dan baru 154 unit yang terisi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, saat memasuki kawasan tersebut, pengunjung langsung disambut sebuah menara bercat kombinasi merah bata, krem, dan abu-abu yang berdiri kokoh.

Sebuah pintu portal dan pos keamanan siap berjaga dan menyeleksi pengunjung yang bisa memasuki area rusun dari halaman depan.

"Rencananya kedepan akan pakai ID Card untuk akses masuk. Nanti kalau perlu ditambah lagi bisa, tetapi yang penting terdaftar penghuni sini, sesuai kartu keluarga bagaimana RT di sini nanti mengaturnya," kata Administrasi Pengelola Rusun Promoter Polri, Agung Suharto, kepada Kompas.com di lokasi, Kamis (29/11/2018).

Pada lantai dasar terdiri ada ruang terbuka, kantor pengelola, kantor pemeliharaan, ruang serbaguna, ruang pemantau kamera CCTV dan lainnya. Ada pula lahan parkir yang tersedia yaitu untuk motor berada di sisi kiri dan kanan rusun, sedangkan untuk mobil berada di halaman depan dan belakang rusun.

"Kalau masalah parkir 1 unit hitungannya 1 kepala keluarga maksimal 1 mobil, enggak bisa lebih," katanya.

Selanjutnya, untuk mengakses setiap lantai disediakan tiga lift dengan rincian dua lift orang dan satu lift barang. Dalam setiap lantai tersedia ruang kumpulan alat pengatur daya listrik dan air yang terdiri atas 17 alat, sesuai dengan jumlah unit per lantai.

Adapun kapasitas listrik di rusun tersebut sebesar 1.300 watt yang dibiayanya ditanggung kepada masing-masing penghuni sesuai pemakaian. Begitu pula dengan pembayaran air, dengan rincian perhitungan per kubik yaitu 1-11 kubik Rp 4.900, 11-20 kubik Rp 6.000 dan lebih dari 20 kubik Rp 7.450.

"Kalau token listriknya mati, penghuni beli sendiri tokennya, kita (petugas maintainence) yang isiin di sini," Petugas Maintainence Rusun Promoter Polri, Ridwan Jamil.

Bagian terpenting dalam rusun tersebut yakni hunian berupa unit tipe 36. Setiap unit terdiri atas satu ruang keluarga, dua kamar tidur, satu kamar mandi, satu dapur, dan satu balkon.

Setiap hunian diberi tanda pengenal pemilik hunian. Terdapat sebuah papan pengenal yang terdiri atas nama, foto pemilik yang berdinas di kepolisian dan nomor unit.

Penghuni dipermudah untuk kebersihan rusun dengan tersedianya petugas cleaning service yang akan membersihkan lorong. Petugas juga mengangkut sampah di setiap hunian, sehingga penghuni tak perlu repot-reppot turun ke lantai dasar untuk membuangnya.

Namun, tak semua orang bisa menetap di Rusun Promoter Polri. Terdapat enam syarat untuk para penghuni.

Diantaranya yaitu khusus anggota polri dan PNS (pekerja negeri sipil) yang masih aktif, harus yang sudah berkeluarga, diutamakan yang berdinas di Jakarta Barat, dan tidak memiliki tempat tinggal.

Selanjutnya, penghuni harus memiliki surat keterangan tidak memiliki tempat tinggal dari RT, RW dan lurah setempat dan melampirkan surat nikah.

Setiap penghuni pun dikenakan biaya pemeliharaan rusun sebesar Rp 500.000 per bulan. Biaya tersebut dipotong secara otomatis dari pendapatan bulanan mereka untuk perawatan lift, kebersihan dan keamanan.

Rusun Promoter Polri telah dihuni sejak dua bulan lalu. Meski begitu, rusun baru diresmikan pada Rabu (28/11/2018) oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Aziz.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/11/30/08060321/menengok-fasilitas-rusun-promoter-polri-di-jakarta-barat

Terkini Lainnya

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Tak Bisa Biayai Pemakaman, Keluarga Tak Kunjung Ambil Jenazah Pengemis Korban Kebakaran di Pejaten

Megapolitan
Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Keluarga Pengemis Sebatang Kara di Pejaten Barat Lepas Tangan Usai Mendiang Tewas Akibat Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke