Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DKI Jakarta diketahui menganggap fit and proper test sebagai perkenalan kandidat wagub PKS kepada Gerindra, bukan untuk menyeleksi calon.
Syarif menyebut anggapan DPW PKS DKI Jakarta itu tidak benar.
Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik, kata Syarif, memang pernah menyebut perkenalan dalam fit and proper test. Namun, bukan berarti tes tersebut hanya sebatas perkenalan cawagub DKI Jakarta.
"Lho enggak (hanya perkenalan). Pak Taufik mengatakan, nanti ngobrol santai itu bagian dari fit proper di dalamnya supaya mengurangi ketegangan," ujar Syarif saat dihubungi, Senin (3/12/2018).
Syarif menjelaskan, fit and proper test harus digelar sebagaimana lazimnya tes tersebut. Ada kriteria yang harus dipenuhi kandidat wagub untuk lolos tes tersebut.
Oleh karena itu, Gerindra DKI memilih peneliti senior LIPI Siti Zuhro sebagai salah satu tim penguji.
"Lazimnya fit proper ya ada uji kepatutan dan kelayakan, maka itu kami mencari pakar seperti Mbak Siti Zuhro," kata dia.
Meski demikian, Syarif menyebut perbedaan persepsi antara Gerindra dan PKS soal fit and proper test itu wajar. Sebab, kedua pihak belum membahas detail soal mekanisme tes tersebut.
Gerindra dan PKS akan menyamakan persepsi soal fit and proper test dalam pertemuan yang akan digelar pekan depan.
"Kan kami belum pernah ketemu membahas kembali. Kalau ada perbedaan pendapat, ya wajar saja, nanti kita sinkronkan lagi, diharmonisasi lagi dalam satu kesempatan pertemuan nanti," ucap Syarif.
Ketua Dewan Syariah Wilayah PKS DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi sebelumnya menyatakan, fit and proper test bukan untuk menyeleksi calon.
PKS tak ingin calon wagub DKI yang diajukan pihaknya gugur dalam uji kepatutan dan kelayakan tersebut.
Fit and proper test seharusnya diadakan untuk memperkenalkan calon wagub Jakarta dari kader PKS kepada Gerindra.
"Bukan untuk seleksi dan kemudian ada istilah lulus dan tidak lulus," kata Suhaimi, Kamis (28/11/2018).
Perbedaan persepsi antara Gerindra dan PKS DKI membuat dua kandidat wagub pengganti Sandiaga Uno belum juga ditentukan.
Akibatnya, kursi wagub pendamping Gubernur DKI Anies Baswedan pun masih kosong.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/03/13554221/fit-and-proper-test-cawagub-dki-gerindra-bantah-anggapan-pks