Hal itu hendak dilakukan dengan harapan mendapat pertolongan dari petugas keamanan.
Namun, ketiga pelaku menahan Yulianto sembari mengancam sopir paruh baya itu dengan senjata tajam.
"Kebetulan sebelah kiri itu pos sekuriti, saya mau nabrakin (mobil) tapi mereka sudah tahu. Langsung senjata tajam di leher (saya)," ujar Yulianto di Mapolres Tangerang Selatan, Senin (3/12/2018).
Yulianto mengatakan, saat perampokan terjadi, ia sempat melawan. Namun, Yulianto kalah jumlah. Bahkan, sebuah sayatan melukai tangan kanannya.
Yulianto diikat menggunakan tali tambang dan wajahnya ditutup menggunakan lakban oleh para pelaku.
Di Jalan Raya Puspitek, Kelurahan Setu, Tangerang Selatan, Yulianto dibuang ke selokan. Seorang sopir angkot menemukan Yulianto tidak sadarkan diri dan langsung memberitahukan kepada warga sekitar.
"Saya diikat di dalam mobil. Mukanya saya sampai jidat di-lakban," ujar Yulianto.
Diberitakan sebelumnya, sopir taksi online Go-Car bernama Yulianto (52) menjadi korban pencurian dengan tindak kekerasan oleh tiga orang penumpangnya di Bintaro, Tangerang Selatan, Selasa malam. Para pelaku memesan taksi online dari Terminal Baranangsiang, Bogor, menuju Bintaro.
Sebelum sampai ke tujuan, para pelaku memaksa Yulianto menyerahkan mobilnya. Ketiga pelaku melukai serta membawa lari mobil dan barang berharga korban.
Yulianto diikat di tangan, kaki, dan mulut kemudian ditinggalkan di Jalan Puspitek Tangerang Selatan.
Korban mengalami luka pada bagian telapak tangan kanan, luka sobek bekas senjata tajam, dan luka memar bekas pukulan benda tumpul. Ketiga pelaku kemudian ditangkap di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (30/11/2018).
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/03/17255871/pengakuan-sopir-taksi-online-korban-perampokan-di-bintaro