Irwan mengatakan, dari 36 rumah sakit swasta di Kota Bekasi yang bekerja sama dengan program Kartu Sehat, ada yang belum dibayarkan Pemkot Bekasi dari Juni hingga September 2018.
"Dari bulan Juni sampai September ya itu dari 36 rumah sakit ya kurang lebih sekitar segitu (Rp 200 miliar)," kata Irwan kepada Kompas.com, Rabu (26/12/2018).
Angka Rp 200 miliar itu berdasarkan pendataan yang dilakukan ARSSI pada Oktober 2018.
"Apakah sudah ada pembayaran atau belum, waktu itu pernah dijanjikan tetapi besarannya berapa itu belum jelas, belum ada surat resmi yang disampaikan. Katanya Rp 50 miliar tetapi saya tidak tahu siapa (rumah sakit) aja yang sudah dibayarkan," ujar Irwan.
Tunggakan tagihan Kartu Sehat ini membuat sejumlah rumah sakit swasta kehabisan dana untuk membeli obat ke distributor.
Hal itu mengancam ketersediaan obat di rumah sakit untuk masyarakat yang gunakan fasilitas kartu sehat.
"Obat kita sudah banyak yang di lock (dikunci) sama distributor, kalau mau bayar COD (cash on delivery) atau istilahnya ada duit baru dikirim," ucap Irwan.
Dia berharap, tunggakan tagihan Kartu Sehat ini bisa segera dibayarkan oleh Pemkot Bekasi.
Sebab, pihak Rumah Sakit sudah menuruti dan melaksanakan kewajibannya dengan memberi pelayanan Kartu Sehat kepada masyarakat.
"Kan kami sudah melaksanakan tugas kami sebagai pemeberi palayanan dan tentunya kami punya hak untuk meminta apa yang sudah kami berikan kepada masyarakat yang dalam hal ini yang sakit ya," ujar Irwan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2018/12/26/13490561/arssi-pemkot-bekasi-tunggak-tagihan-kartu-sehat-200-miliar-ke-rs